Cara Membuat Kompos dari Sisa Sayuran, Perhatikan 6 Hal Ini!

Sisa sayuran termasuk salah satu sampah organik yang bisa dimanfaatkan untuk membuat kompos. Sebenarnya cara membuat kompos dari sisa sayuran sangat mudah dilakukan di rumah, apalagi tak perlu membeli wadah atau peralatan, dan bahan-bahannya jika semuanya telah tersedia di lingkungan sekitar.

Cerita awal aku memulai tertarik ingin belajar membuat kompos sebenarnya karena gelisah, apalagi saat pulang ke rumah ibu, hasil panen sisa sayuran cuma dibuang begitu saja. Jika nanti sudah menumpuk bersama sisa konsumsi yang lain, ujung-ujungnya pasti dibakar. 

Ah, bakar sampah yang dulu kuanggap biasa saja untuk mengatasi masalah limbah. Kini aku resah jika ada yang membakarnya. Akhirnya, pelan-pelan aku memulai membuat kompos di rumah ibu, dengan bahan utama sisa sayuran hasil panen dan daun kering yang berserakan di halaman. 

Table of Contents

Enam Cara Membuat Kompos dari Sisa Sayuran

Aku pernah menulis beberapa artikel terkait pupuk kompos, mulai dari pengertian, alat dan bahan yang harus disiapkan, serta hal yang harus diperhatikan. Langkah membuat dengan bahan daun kering, serta peralatan mengompos menggunakan bekas ember cat juga pernah kutulis sebelumnya. Dan kali ini aku ingin menulis tentang cara membuat kompos dari sisa sayuran di rumah. 

Sebenarnya sisa sayuran yang ada di rumah, tak hanya dapat dibuat sebagai pupuk kompos saja, tetapi bisa juga sebagai bahan ecoenzym, pupuk cair atau kompos metode anaerob yang prosesnya tidak membutuhkan oksigen. Hanya saja jika membuat kompos dengan metode anaerob biasanya pupuk lebih berbau dibandingkan kompos biasa metode aerob.

Namun, kelebihan dari membuat kompos anaerob ini semua bahan boleh dimasukkan yang nantinya akan menghasilkan kompos cair dan sedikit padat. Pada pupuk jenis ini bisa menggunakan wadah bokasi atau ember keran yang tidak boleh ada lubangnya karena anaerob itu tidak membutuhkan oksigen.

Jadi, jika punya sisa sayuran boleh dimasukkan ke wadah jenis kompos anaerob tanpa bingung harus mencari material cokelat seperti tanah, daun kering, dan lain-lain.

Oh ya, jika kita bisa mengolah sisa sayuran di rumah menjadi pupuk kompos, ada banyak manfaat yang bisa didapatkan.  Mulai dari mengatasi masalah sisa konsumsi rumah tangga yang jadi penghasil sampah terbesar pertama di Indonesia. Dengan mengompos kita juga dapat menghemat pengeluaran untuk kebutuhan pupuk tanaman, serta bisa mendapatkan pupuk organik yang berkualitas.

Berikut ini cara membuat kompos dari sisa sayuran dengan menggunakan metode jenis aerob atau membutuhkan oksigen dan material cokelat.

  • Mengumpulkan sisa konsumsi organik, mulai dari sisa sayuran, dan kulit buah yang dikumpulkan dalam satu wadah. Jangan lupa cincang atau potong-potong lebih kecil agar lebih cepat terurai.
  • Menyiapkan material cokelat atau sampah organik yang banyak mengandung karbon diantaranya, daun kering, sekam padi, potongan kardus, kardus telur, serutan kayu, cocopeat, jerami, serbuk gergaji.
  • Jangan lupa menyiapkan bioaktivator yang fungsinya untuk mempercapat proses penguraian. Bioaktivator ini dapat dibuat sendiri tanpa harus membeli, misalkan air cucian beras, air rendaman tempet, molase, air dan eco  enzyme, air dan ampas eco enzyme, air dan gula, serta air rendaman nas.

Jika ingin membeli bioaktivator agar mempercapat penguraian, bisa membeli EM4 di toko pertanian.

  • Menyiapkan wadah yang ada di rumah. Wadah tersebut bisa berupa karung, drum, ember bekas cat, gallon, pot bekas dan lain-lain yang sebelumnya sudah diberi lubang di segala sisi samping maupun bawah.

Letakkan di tempat teduh, tidak terkena air hujan atau terkena paparan sinar matahari langsung. Jangan lupa bagian atas wadah kompos harus ditutup agar sisa organik yang telah dikumpulkan cepat terurai.

  • Mengisi wadah dengan sisa konsumsi organik yang telah dikumpulkan mulai dari tanah, atau material cokelat, lalu sisa syuran dan kulit buah yang telah dicacah, semprotkan bioaktivator di atasnya, dan  tutup dengan material cokelal, lalu  aduk secara merata.  
  • Perbandingan antara material cokelat dan material hijau yang dimasukkan untuk pupuk sebanyak 2 untuk material cokelat, 1 untuk material hijau. Jangan lupa aduk secara rutin tiap seminggu sekali agar cepat panen.
Cara membuat pupuk kompos dari sampah sisa makanan

Ciri-ciri Kompos Siap Dipanen

Ada beberapa ciri-ciri kalau kompos siap untuk dipanen dan digunakan sebagai media tanam. Ciri-ciri tersebut mulai dari usia, warna, bau, dan kondisinya. Setelah panen kompos juga penting untuk memperhatikan terkait perlakuan, penyimpanan dan pemakaiannya.

  1. Usia: Biasanya kompos siap untuk dipanen jika sudah berusia 1 sampai 6 bulan tergantung bagaimana kita memperlakukannya seperti intensitas mengaduk dan mencacah sampah organiknya.
  2. Warna kompos yang sudah jadi adalah coklat kehitaman, tidak ada hewan pengurai, tidak lagi berbau, karena wanginya khas tanah subur dengan tekstur lembab, tidak basah dan tidak kering.
  3. JIka ingin menggunakan kompos sebagai media tanam, sebaiknya disaring atau diayak agar material yang belum terurai bisa dipisah. Lalu, hasil panen kompos sebaiknya diangin-anginkan dulu 2-3 hari agar tidak terlalu pekat nutrisinya.

Kesimpulan

Jadi, jika memiliki sisa sayuran di rumah, jangan buru-buru dibuang, ya. Kumpulkan aja dulu, agar dapat dimanfaatkan untuk pupuk alami. Karena nyatanya pupuk kompos dari sisa sayuran atau sampah organik memiliki banyak manfaat salah satunya bisa menyuburkan tanaman. Next, bakal kutulis tentang cara membuat kompos dari takakura, tungguin, ya. ***

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *