Cerita Orang Sukses: Pemilik Suka Es Teh yang Menginspirasi

Cerita Orang Sukses: Pemilik 'Suka Es Teh' yang Menginspirasi
Cerita orang sukses singkat dari pemilik suka es teh

Beberapa waktu lalu aku mengikuti roadshow komunitas pengusaha muda Blitar Cahpreneur yang diadakan di rumah pemilik Suka Es Teh yang berada di daerah Sentul, area Makam Bung Karno. 

 

Aku baru sampai di lokasi sekitar jam 4 sore, lumayan terlambat satu jam dari jadwal semula jam 3 sore. Hehe.  Saat pertama kali sampai,  sorot mataku tak lepas dari rak buku kecil yang berada di dekat booth es teh. 

 

Bukunya tidak terlalu banyak, tapi sudah cukup menyita perhatianku untuk gegas melihatnya.  Baru pertama kali ini aku menemukan booth es teh yang menyediakan buku-buku untuk dibaca. 

 

Ketika waktu sudah menunjukkan jam 5 sore, acara mulai ditutup oleh ketua komunitas yang dilanjutkan dengan ngobrol bebas.

 

Aku berpikir saat itu tak mungkin pulang begitu saja, setidaknya aku harus belajar bisnis dari tuan rumah, yaitu Mas Minas, pemilik suka es teh. 

Table of Contents

Awal Mula Tersedia Buku di Outlet Suka Es Teh

 

Rak Buku di Outlet Suka Es Teh

 

Ketika banyak orang lain yang memilih pulang, dan hanya beberapa saja yang tinggal untuk berdiskusi apapun.  Aku memilih untuk tinggal sejenak, ngobrol, curhat, dan belajar marketing dengan owner Takoyaki dan matcha time.

 

Saat itu tiba-tiba saja aku ingin membuat tulisan seputar belajar usaha dari pemilik suka es teh, dan saat Mas Minas sedang tak sibuk, aku mencoba meminta waktu sebentar untuk bertanya-tanya.  

 

“Sebenarnya saya mulai membaca buku itu ketika membuka usaha ini. Dari tiga buku pertama yang saya baca saat tahun pertama buka usaha suka es teh, saya mendapat banyak pelajaran berharga,” ucap Mas Minas bercerita saat aku bilang bahwa rak buku dekat booth-nya itulah yang sebenarnya menarik perhatianku sejak pertama kali datang. 

 

Dari percakapan awal tentang buku itulah Mas Minas bercerita panjang lebar bagaimana jatuh bangun serta memulai membangun sebuah usaha ‘Suka Es Teh’ yang sekarang sudah lebih dari 38 cabang tersebar di beberapa wilayah Blitar. 

 

Dia juga mengingatkan bahwa sebagai pelaku usaha,kita juga harus banyak belajar, entah dari YouTube, bertemu teman sesama pengusaha, hingga membaca buku.

 

Ada tiga buku pertama yang dbaca oleh Mas Minas, tiga buku tersebut diantaranya The Principal of Power, Bussines Plan, dan Self Healing. 

 

Rekomendasi buku untuk para pebisnis pemula

 

Saat itu dia bercerita bahwa awal mula membaca sebenarnya sembari menunggu pembeli, dia meluangkan waktu untuk membaca satu persatu buku tersebut. Setelah selesai, ia sengaja meletakkannya di depan, ternyata ada yang baca juga. 

 

“Yang tadinya nggak mau membaca, jadinya sambil nunggu jadi mau membaca,” kata Mas Minas

 

Aku mendengarnya takjub, ternyata tak harus menjadi pegiat literasi untuk menularkan membaca buku di kalangan masyarakat, namun hanya perlu aksi agar membaca jadi kebiasaan yang bisa menarik hati. 

 

Tidak hanya berasal dari buku koleksi pribadi yang boleh baca di tempat, atau dipinjam untuk dibaca di rumah, namun ada juga buku yang berasal dari sumbangan teman-teman, orang-orang dermawan, dan bahkan nantinya bakal dibantu penyediaan buku oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Blitar. 

 

Cerita Awal Memulai Usaha ‘Suka Es Teh’

 

Mas Minas bercerita bagaiwama awal mula usaha Suka Es Teh ini berdiri

“Kalau memang belum rejekinya, ya belum didapatkan. Tapi Insya Allah rejekinya bakal diganti oleh Allah.”

 

Hal pertama yang membuatku merasa ikut terhanyut rasa haru saat Mas Minas bercerita bahwa usaha Suka Es Teh ini sebenarnya usaha yang tidak direncanakan.

 

Disaat menunggu visa bekerja ke luar negeri tak kunjung keluar, di saat itu pula ide usaha minuman es teh muncul begitu saja. 

 

Aku baru ingat saat dulu pitching BCP 2 pernah bertanya kepada Mas Minas, alasan membuat usaha suka es teh, padahal yang jualan es teh di Blitar itu sudah banyak. Bahkan mungkin dibilang sudah menjamur. 

 

Mas Minas sendiri mengatakan bahwa, es teh itu sejak dulu sudah ada jadi sudah seperti budaya kita. Dan yang bikin berbeda dengan kompetitor, di Suka Es Teh punya banyak varian, selain itu testimoni orang yang sudah langganan bilangnya selalu enak. 

 

“Saya juga nggak nyangka mbak, padahal yang jualan es teh itu banyak, tapi sama Allah, orang-orang seperti didorong untuk beli es teh di sini,” 

 

Perjalanan Suka Es Teh sendiri dimulai pada 31 Oktober 2023, dan saat ini sudah berusia 1 tahun 11 bulan. Bisnis yang masih muda, tapi sudah memiliki total 38 cabang suka es teh di beberapa wilayah Blitar. 

 

“Target di tahun pertama itu dulu dalam satu tahun minimal harus punya 10 cabang, alhamdulillah terwujud,” ucap Mas Minas, sosok yang dikenal dengan gaya khasnya berbicara jawa kromo inggil itu bercerita dengan santun. 

 

Aku banyak belajar darinya tentang sebuah bisnis, seolah diingatkan jika sebuah usaha tak memiliki goals atau target, bakal dibawa kemana usaha kita. Kalau ingin usaha berkembang, dan nggak stagnan, punya goals yang harus dicapai. 

 

Dalam bisnis Suka Es Teh sendiri, Mas Minas mengatakan bahwa memiliki banyak cabang juga menjadi goals tersendiri. “Ibarat kran, semakin banyak yang dipasang, semakin banyak pula aliran yang keluar. Begitu pula dengan usaha, semakin banyak cabang, semakin besar pula peluang rezeki yang mengalir.”

 

Pernah Buka Warkop Hingga Jualan Es Boba

Seorang teman pernah bilang, setiap rezeki punya waktunya sendiri. Begitu juga dengan usaha, ada kecocokan dan keberuntungan yang selaras dengan karakter masing-masing orang.

 

Bayangkan begini: kamu ikut tren usaha ayam petelur, padahal hatimu lebih senang merawat kelinci. Hasilnya? Usaha ayam sering rugi. Tapi ketika kamu coba beternak kelinci, justru malah booming! Bisa juga sebaliknya, tergantung di mana letak jodohnya rezeki.

 

Begitu pula sebelum menemukan jalan usaha di Suka Es Teh, pemiliknya mengungkapkan pernah mencoba berbagai usaha dan bekerja ikut orang. Mulai dari membuka warkop yang sempat rame, namun ada masalah karena pandemi.

 

Pernah juga berjualan boba yang persaingannya ketat karena banyaknya kompetitor, hingga pernah juga bekerja sebagai Kurirqu selama 9 bulan. Dan berencana bekerja ke luar negeri, namun lantaran visanya tak kunjung keluar, justru usaha Suka Es Teh berkembang pesat. 

 

Seperti umumnya para bussines owner yang lain di awal merintis usaha, semua dikerjakan sendiri. Karena ibaratnya owner itu seperti superman, “Selama masih bisa kita pegang, ya pegang dulu. Jangan ambil karyawan.”

 

Mas Minas juga bercerita bahwa, “Keberhasilan Suka Es Teh tidak datang ujug-ujug. Ada doa orang tua, support tetangga, dan doa teman-teman yang ikut menguatkan. Semua itu menjadi bagian penting dari perjalanan usaha.”

 

Di akhir percakapan, Mas Minas punya prinsip yang selalu dipegang.

 

“Bismillah. Tekun, semangat, senyum, jangan lupa ibadah, selalu bersyukur. Artinya, semua harus dimulai dengan bismillah. Tekun butuh semangat, semangat butuh ibadah, dan semuanya harus ditutup dengan rasa syukur.”

 

Dari cerita dengan pemilik Suka Es Teh ini, aku bisa belajar bahwa usaha harus punya tujuan yang jelas, dijalankan dengan tekun, dan tidak lupa melibatkan doa serta dukungan orang-orang terdekat. 

 

Kesimpulan

Perjalanan Suka Es Teh membuktikan satu hal: rejeki akan datang di saat yang tepat. Kadang bukan sesuai rencana kita, tapi sesuai jalan yang sudah disiapkan oleh Allah. Jadi, sudah sepantasnya kita hanya terus berusaha dan berdoa semaksimal mungkin, hasilnya serahkan saja kepadaNya.

 

Mau tau info cerita sukses bussines owner selanjutnya? Aku bakalan tulis cerita dari pemilik Sushi Kimbab di Blitar, jadi tungguin ya. ***

7 Comments

  1. Minas Shodiqin

    MasyaAllah .. Maturnuwun sanget Mbak Anisa Alfi 🙏 atas tulisannya yang luar biasa. Saya pribadi sangat terhormat cerita usaha sederhana ini bisa ditulis dengan indah. Semoga saged menjadi inspirasi dan motivasi damel teman-teman pembaca, dan semoga mbak Anisa Alfi tansah pinaringan kesehatan dan keberkahan. 🤗

  2. perjalanan yang begitu panjang dalam menjadi pengusaha. semoga bisa survive dan bisa terus menginspirasi kaum muda.

  3. SUKA ES TEH

    Alhamdulillah, terima kasih banyak Mbak Anisa sudah menuliskan perjalanan kecil kami dengan sangat indah 🙏. Semoga cerita sederhana ini bisa bermanfaat untuk banyak orang. Salam hangat dari keluarga besar Suka Es Teh 🍹✨.”

  4. lelly novita hidayah

    Artikelnya bagus sekali, bahasanya sederhana tapi menyentuh. Semoga Mbak Anisa terus semangat berbagi cerita inspiratif. Tulisan seperti ini pasti bermanfaat untuk banyak orang yang lagi merintis usaha.”

  5. Hikmatul Ummah

    Wah keren banget ceritanya! Jadi semangat baca perjalanan Suka Es Teh. Salut sama pemilik usahanya, dan juga terima kasih buat Mbak Anisa yang sudah nulis dengan bahasa yang enak dibaca. Semoga blog ini makin dikenal banyak orang 🙌.

  6. Ahmad Fadil

    Ceritanya seru banget, berasa dekat sama perjuangan yang dialami. Dari bacaan ini saya jadi belajar kalau usaha itu butuh kesabaran, tapi hasilnya pasti manis. Sukses terus buat Suka Es Teh, semoga makin dikenal orang banyak 🙌.

  7. Salsa

    Ceritanya hangat banget 🥰 bikin saya semangat lagi buat nggak takut gagal. Salut untuk perjuangan Suka Es Teh dan terima kasih buat Mbak Anisa yang udah nulis dengan gaya yang enak banget dibaca. Semoga sukses selalu ya ✨🍹.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *