Aku ingin berbagai cerita pengalaman jual beli laptop bekas terdekat di marketplace Facebook dan Carousell yang kulakukan satu bulan lalu. Kupikir bakalan cepet laku, seperti halnya saat aku pernah jual motor dan hp, ternyata zonk. Hampir seminggu diposting di marketplace Facebook , eh nggak ada sama sekali yang tanya.
Mas juga bilang kalau sebenarnya laptop itu bukanlah kebutuhan dasar, layaknya motor atau HP. Makanya jarang orang yang cari. Aku membenarkan apa yang dikatakannya, ingin rasanya tak dijual saja, namun kalau di rumah juga nggak dipakai.
Alasan jual laptop yang sudah beberapa tahun menemani karir nulis ini lantaran sudah jarang dipakai karena lebih sering menulis pakai HP, dan laptop milik Mas. Kebetulan Mas punya komputer, jadi laptopnya dihibahkan kepadaku. Aku sih seneng saja, karena laptop alias notebook milikku kebetulan lemot banget, tapi baterai masih aman dan bisa dibawa kemana-mana. Beda kalau punya mas yang harus deketan sama charger.
Table of Contents
Pengalaman Jual Laptop di Marketplace Facebook
Ketika sudah hampir seminggu lebih tak ada kabar yang akan membeli laptop, akhirnya aku coba gabung di beberapa grup Facebook jual beli laptop Blitar. Cukup banyak yang kuikuti, sekitar 3 atau 4 grup.
Setelah baca aturan di grupnya, langsung posting aja, gambar dan sedikit keterangan. Harga yang kutawarkan sekitar 1 jutaan, karena ada minus pada keyboard enter yang hilang.
Laptop atau notebook yang kujual ini hanya ada minus di beberapa tempat, seperti keyboard, dan retak di bagian atas. Tapi selebihnya masih awet, apalagi memorinya lumayan besar. Kalau urusan lemot, emang udah lama nggak di-install ulang aja, sih.
Beberapa hari postong di grup Facebook, cuma ada beberapa orang yang sekadar nanya tapi nggak beli. Aku coba menawarkan harganya di beberapa toko jual laptop bekas terdekat gitu di Blitar. Tahu nggak ditawar harganya berapa? Cuman 300 ribu rupiah. Nyesek banget murahnya.
Aku sudah menawarkan toko yang jual beli laptop bekas lain, dan rata-rata jawabannya sama. Mereka cuma berani di angka 300 ribu. Mungkin karena mau dijual lagi, jadi pasang harga yang nyesek banget. Mereka mungkin untungnya 300 ribuan lebih. Nah, kita yang jual malah rugi gais.
Akhirnya karena sedang BU, beberapa kali jual di marketplace nggak ada kabar. Share aja di status media sosial, entah WA, FB, maupun IG. Awalnya emang nggak ada, lama-kelamaan ada temen yang tertarik dengan harga lebih wajar daripada dijual di toko jual beli bekas laptop.
Pada intinya, kalau mau jual laptop atau notebook, coba tawarkan sama orang-orang deket yang lagi butuh. Atau orang yang kenal di medsos gitu. Harganya jauh lebih wajar daripada jual di toko laptop.
Pengalaman Jual Laptop di Carousell, Nyaris Kena Tipu!
Oh ya, karena sangking frustasinya laptop nggak ada yang beli. Akhirnya aku sempat mencoba jual di aplikasi yang khusus jual beli secondhand, namanya Carousell. Setelah mempelajari sedikit tentang cara posting dan ketentuannya, lanjut diposting aja.
Beberapa hari kemudian ada yang kirim pesan lewat aplikasi tersebut, dan kirim nomer. Tentu saja seneng, karena BU, dan laptop bakalan laku. Aku nggak sadar kalau biasanya aplikasi jual beli gitu menghindari menghubungi yang namanya nomer pribadi.
Kita chat seperti biasa, layaknya penjual dan pembeli. Seneng banget mah saat itu, karena kebutuhan udah nggak bisa ditunda. Si penipu nawar 600 ribu, aku mah boleh, penting nggak 300 ribu aja.
Dia kirim alamat, aku kirim nomer rekening. Eh, ternyata setelah itu alasan terus; entah yang BSI lagi maintenance, kukirim nomer ewallet, banknya sana nggak bisa. Eh, pas aku kirim nomer rekening Mandiri, tiba-tiba dia minta fotokan nomer seri kartu bagian depan. Nah, disitulah merasa aneh. Bukannya transfer ya transfer aja nggak, sih.
Dia pakai aplikasi namanya transfer go. Dia tetep kukuh kalau nggak bisa transfer kalau aku nggak kirim nomer seri kartu ATM. Kubilang aja atmku hilang, trus dia bilang di M-banking ada nomer serinya. Curiga nih akhirnya, kok ngeyel banget suruh moto.
Setelah kubaca lagi dari awal percakapan, wah baru sadar kalau aku hampir aja ketipu. Karena dilihat dari percakapan dari awal, si penipu ini sama sekali nggak tanya gimana kelengkapan laptop, gimana spesifikasinya, minusnya dan pertanyaan seputar cara beli laptop second yang seharusnya.
Karena udah merasa janggal, langsung aja deh blokir. Aslinya pengen ngajakin ribut dulu, tapi sama mas suruh langsung blokir karena ngabisin energi ngadepin penipu.
Itulah pengalaman jual laptop di marketplace dan aplikasi preloved carousell, nyatanya nggak segampang yang kukira gais. 😶 ***