Home Page >> Lingkungan >> Rekomendasi Aplikasi Jual Beli Baju Preloved
Tahun lalu, aku mencoba jual baju preloved yang masih bagus dan layak pakai. Daripada bertumpuk di lemari, tak terpakai, dan jadinya membuat pikiran jadi sumpek dan penuh, mending dijual saja entah berapapun harganya.
Rencana bisnis jual beli baju preloved sebenarnya sudah 2 tahun lalu saat bertemu dengan teman SMA yang mengeluh bajunya terlampau banyak, padahal sudah decluttering dan dikasih orang. Aku memberikan ide agar dijual saja di marketplace, karena bisnis tersebut sedang jadi tren juga di kalangan anak muda.
Meskipun belum sempat terealisasi karena kesibukan kami yang berbeda. Aku memutuskan memulai bergerak sendiri dengan menjual beberapa baju koleksi pribadi di aplikasi jual beli preloved. Riset pasar dan kompetitor, serta upload produk yang bakal dijual.
Second Story Store, Toko Baju Preloved Milikku
Sejak pertengahan tahun lalu, aku mulai menjual beberapa baju koleksi pribadi yang masih layak pakai. Sebelum memutuskan menjualnya, aku sudah riset banyak hal mulai dari bagaimana cara dan tips menjual baju preloved agar laku di pasaran, hingga aplikasi memasarkannya.
Aku bahkan sudah memilih nama toko yang cocok untuk menjual baju preloved. Namanya Second Story Store yang artinya meski barang bekas pasti memiliki kenangan dan memori pada pemilik sebelumnya.
Oh ya, teringat beberapa bulan lalu ikutan inkubasi bisnis cahpreneur, makanya aku menerapkan value pada setiap produk yang kujual. Kalau Second Story Store ini valuenya adalah story telling, jadi setiap barang pasti memiliki kenangan.
Nah, cerita dari kenangan itulah yang kadang membuat orang tertarik dan memutuskan untuk membelinya. Seperti contohnya, aku memilih menjual gamis dari TPQ yang punya cerita menjadi saksi memenangkan lomba Cerdas Cermat Se-Jawa Timur. Karena hanya dipakai sekali, dan tidak cocok untuk aktivitas harian, aku memilih menjualnya, barangkali ada yang lebih membutuhkan.
Aku sudah punya banyak rencana ketika memulai membuka toko preloved. Nantinya ikut membantu menjual baju bekas milik orang sekitar, dan hanya dikenakan biaya upload atau jasa saja. Yah, setidaknya ilmu dari belajar soal gaya hidup minimalis dan lingkungan bisa diterapkan, salah satunya dengan membantu memperpanjang usia pakaian agar tidak menimbulkan limbah.
Toko preloved ini sempat tutup beberapa bulan di akhir tahun karena aku tidak bisa membagi waktu antara jam toko dengan pekerjaan menulis. Tapi tiba-tiba satu minggu lalu, ada pesan yang mengatakan bahwa ada pembeli yang tertarik dengan barang yang kujual di etalase marketplace.
Seneng banget, dong. Ternyata yang menurutku tak mungkin terjual, akhirnya pecah telur juga. Nggak papa, meskipun hanya satu, setidaknya membuatku kembali bersemangat upload dan memasarkannya lagi.
Rekomendasi Aplikasi Jual Beli Baju Preloved
Ada tiga aplikasi yang digunakan dalam menjual baju koleksi pribadi. Aplikasi ini ada yang kudapatkan dari rekomendasi seorang teman, scroll di media sosial, hingga coba browsing di internet.
Dari tiga aplikasi ini, masih dua saja yang baru kurasakan hasilnya. Apalagi ada salah satu aplikasi yang biaya ongkirnya gratis, tanpa dipungut sepeserpun. Aplikasi tersebut diantaranya:
Findit
Aplikasi Preloved yang paling kusuka itu namanya Findit. Aplikasi ini direkomendasikan oleh temanku yang sudah menerapkan gaya hidup minimalis lebih dahulu. Awalnya aku hanya mencoba-coba saja, kebetulan aku sudah memiliki foto baju yang akan kujual.
Eh, ternyata lebih nyaman aja pakai aplikasi ini dibandingkan dua aplikasi Preloved sebelumnya. Saat upload foto di Findit, aku tak perlu banyak informasi dan keterangan di deskripsinya karena aplikasi ini sudah terkoneksi langsung dengan AI.
Jadi, saat upload foto barang yang akan dijual, deskripsinya bakal ditulis oleh AI. Tinggal kita melengkapinya dari sisi yang lain seperti panjang baju, lebar pinggang, panjang lengan, lingkar paha, dan lain-lain.
Ada satu produk yang berhasil kujual melalui aplikasi Findit. Produk celana Levis panjang dengan harga 25 ribu. Saat itu aku tak mengira kalau produkku ditawar, tiba-tiba dapat pesan WA agar aku menyiapkan dan packing barang tersebut.
Senyaman itu memang aplikasi Findit memperhatikan pelanggannya. Mulai dari gratis ongkir, jika tak bisa dihubungi lewat aplikasi langsung cek wa, sampai produk juga diambil kurirnya lagi. Saat set wat wet pokoknya,
Carousel
Aplikasi kedua adalah Carousel yang kupakai sejak awal ketika memutuskan untuk mulai menjual baju Preloved. Aplikasi Carousel ini kudapatkan dari scroll di media sosial yang katanya juga wort it untuk menjual barang bekas.
Sayangnya ketika aku sedang BU alias butuh uang dengan menjual laptop di aplikasi ini, aku hampir tertipu oleh oknum yang ingin membeli laptop. Untung saja saat itu aku mulai curiga ada yang aneh. Aku pernah menuliskannya di sini.
Ternyata setelah aku mencari beberapa informasi lagi, Carousel ini memang sering jadi tempat para penipu melakukan aksinya. Salah satu cirinya, kalau ada yang beli melalui nomer pribadi atau telegram, mending diacuhkan saja, karena rawan penipuan.
Tapi, di aplikasi ini aku berhasil gamis 50 ribu. Gamis yang akhirnya terjual setelah beberapa waktu tak ada kabar. Oh ya, enaknya di aplikasi ini bisa melihat insight atau seberapa banyak orang yang sudah melihat produk kita dalam sehari.
Berbeda dengan Findit, tak ada Insight di setiap produknya. Namun, di aplikasi Carousel jika ingin menjual produk, deskripsinya harus dibikin sendiri, tak bisa otomatis ada seperti di Findit.
Namun, kedua aplikasi Findit dan Carousel ini sama-sama ada fitur penawaran. Jadi, ketika kamu membeli barang di sini, kamu juga bisa menawarnya sampai deal dan harganya cocok dengan budgetmu.
Preloved App
Preloved App ini jarang digunakan karena menurutku tak cocok dengan harga barang yang kujual maksimal 50 ribu ke bawah. Rata-rata yang dijual di sini barang-barang branded, atau bermerk yang masih punya nilai jual tinggi.
Ada beberapa kategori barang yang dijual di aplikasi Preloved app ini, mulai dari item untuk wanita seperti baju, asesoris, topi, dan lain-lain. Item pria seperti pakaian, atasan hingga bawahan. Serta item anak-anak seperti baju, mainan, hingga sepatu.
Aplikasi Preloved, Membantu Memperpanjang Usia Baju
Itulah beberapa aplikasi Preloved yang kugunakan saat ini dan terbukti bisa pecah telur. Menjual baju Preloved itu seperti berjualan aset, yang entah kapan nantinya akan terjual. Tapi, setidaknya jika kamu ingin memulai bisnis Preloved, harus dimulai dari sekarang.
Manfaatnya tak cuma bisa memperpanjang usia pakaian saja, namun bisa mengurangi limbah baju yang sudah tak bisa diatasi. Dan tiga aplikasi Preloved tersebut benar-benar membantu kita untuk menyelamatkan lingkungan. ***