Home Page >> Lingkungan >> Preloved Baju Adalah, Ini Bedanya dengan Thrift
Preloved baju adalah pakaian yang sudah tidak digunakan namun masih layak pakai dan bisa diperjual belikan. Preloved ini jadi salah satu cara untuk mengurangi limbah pakaian yang kini jadi salah satu penyumbang polusi terbesar kedua di dunia.
Satu bulan ini aku memulai membuka usaha preloved, karena sudah banyak tumpukan baju di lemari tapi yang kupakai hanya itu-itu saja. Apalagi baju di lemari masih layak pakai, dan sayang kalau dibuang begitu saja.
Aku jadi teringat percakapan dengan salah satu teman SMA saat reuni pada bulan Ramadan lalu. Ia bercerita kalau sedang gelisah karena tumpukan baju satu kantong kresek besar terus bertambah, padahal beberapa bajunya sudah diberikan ke tetangga.
Akhirnya aku berinisiatif mengajak kerjasama membuka bisnis preloved, karena didasari kegelisahan yang sama. Preloved baju adalah solusi agar kita tak lagi merasa sesak melihat lemari yang penuh dengan barang tak terpakai.
Bedanya Preloved dan Thrift
Barangkali ada yang masih berpikiran bahwa istilah preloved dan thrift itu memiliki makna yang sama, tapi ternyata berbeda, loh. Preloved baju atau pakaian merupakan barang bekas koleksi pribadi yang masih layak pakai. Lalu dijual kembali agar memperoleh keuntungan, serta bisa memperpanjang usia pakaian.
Sedangkan thrif sendiri merupakan kegiatan membeli barang bekas yang biasanya didapatkan dari luar negeri, seperti Korea, China, maupun Bangkok. Lalu dijual kembali agar memperoleh keuntungan. Oh ya barang preloved sendiri memiliki beberapa kategori, diantaranya.
-
- Barang pemberian orang lain, namun tidak terpakai sama sekali.
Biasanya barang ini kita dapatkan saat pernikahan, ulang tahun, atau melahirkan. Jadi, daripada menumpuk di rumah dan tak terpakai, lebih baik dijual saja untuk bermanfaat bagi orang yang membutuhkan barang tersebut. Kalau aku pernah menjual selimut bayi karena beberapa teman memberikan kado yang sama saat aku melahirkan anak pertama, jadi mending sebagian dijual saja.
-
- Barang yang telah lama dibeli dan dimiliki, namun belum pernah dipakai sama sekali.
Kalau kategori ini biasanya aku beli karena fomo, lucu, unik, atau emang pengen beli saja tapi tidak mempertimbangkan kebutuhannya. Jadi, hanya sekadar keinginan sesaat. Oleh karena itu, sebaiknya kita harus mempertimbangkan apapun yang ingin dibeli, sesuai konsep minimalis. Belilah karena butuh, bukan karena ingin.
-
- Barang koleksi pribadi yang pernah dipakai beberapa kali, namun masih terlihat baru.
Kategori ini biasanya seseorang yang pintar merawat barang, serta tahu cara memilih bahan yang berkualitas. Sehingga meskipun sudah pernah dipakai masih sangat layak bahkan kadang terlihat baru.
Ah, aku merasa diingatkan untuk senantiasa merawat barang dengan sepenuh hati, karena kita tidak tahu bagaimana cara rezeki datang. Barangkali dimulai dari hal-hal sederhana seperti merawat barang.
Alasan Kamu Harus Preloved Baju
Terdapat beberapa alasan kenapa kamu harus membeli atau menjual preloved baju. Tak hanya bermanfaat untuk menjaga bumi dari limbah pakaian, namun juga membuat kita hemat pengeluaran. Hanya saja sayangnya sebagian dari kita lebih menyukai beli baru, padahal fungsinya sama.
Teringat beberapa waktu lalu aku pernah meminta ibu untuk memberikan sebagian bajunya yang bertumpuk di beberapa lemari kepada tetangga atau siapapun. Saat itu ibu juga berkeinginan yang sama, namun beliau menjawab kalau sekarang harga baju itu murah, jadi orang-orang dengan mudah membeli yang baru, jauh berbeda dengan dulu.
Aku membenarkannya, kadang saja tidak semua orang mau diberikan baju lungsuran, padahal masih bagus. Kalau aku sejak dulu sudah terbiasa dengan lungsuran, dan menurutku tak masalah. Oleh karena itu mari mulai menormalisasi dan pede pakai barang bekas.
Berikut ini beberapa alasan kenapa kita harus preloved baju, diantaranya agar tidak fashion waste, dan mulai menerapkan suistainable fashion atau fashion berkelanjutan.
-
- Hemat pengeluaran
Dengan membeli barang preloved membuat kita lebih hemat pengeluaran, jadi tak perlu menguras dompet, tapi kita tetap bisa tampil modis dengan barang preloved. Beruntung sekali kalau kita bisa dapat barang branded tapi dengan harga terjangkau.
-
- Lebih Ramah Lingkungan
Memilih baju preloved membuat kita menyadari pentingnya menjaga bumi karena bisa mengurangi jumlah sampah baju tak terpakai. Apalagi kini baju juga jadi sumber polusi yang belum menemukan solusinya.
Barang Apa yang Bisa Di-Preloved?
Sebenarnya preloved itu tidak sebatas baju saja, tapi bisa juga barang lain yang masih layak dipakai. Namun, ada beberapa barang preloved yang memiliki banyak peminat, seperti pakaian, alat elektronik, gadget, hingga barang branded seperti tas atau sepatu.
Oh ya, buku bekas juga memiliki banyak peminat terutama buat buku langka yang sudah lama tidak terbit atau tidak bisa dicetak ulang, tentu buku bekas atau preloved lebih banyak dicari dan jauh lebih baik daripada beli buku bajakan, kan.
Furniture bekas juga masih digemari oleh sebagian masyarakat kita, loh. Karena terkadang furniture yang sekarang memakai bahan yang murah dan tak awet, makanya membeli furniture lama yang masih layak jauh lebih mendingan.
Furniture yang biasanya dicari ada rak kayu, televisi, lemari, hingga sofa. Oh ya, jika kamu berniat menjual furniture di rumahmu yang masih layak pakai, sebaiknya perbaiki dulu, ya, dicat ulang yang kusam, biar harga jualnya lebih tinggi.
Membeli Preloved, Cara Memperpanjang Usia Barang
Mungkin kita tak menyadari bahwa membeli barang atau baju preloved sebenarnya adalah cara kita memperpanjang usia barang dan merawat bumi dari sumber polusi. Daripada dibuang begitu saja, jika masih layak pakai dan terlihat bagus, bisa dijual kembali kepada orang lain, atau diberikan juga tidak apa-apa.
Jika memang bajunya tidak layak pakai karena cacat atau berlubang, mungkin bisa menerapkan seperti halnya prinsip 3R-Reduce, Reuse, Recycle—jadi bisa dimanfaatkan untuk karya, dan lain-lain. Oh ya, next aku bakal menuliskan Cara Jual Baju Preloved Agar Cuan. Tungguin, ya. ***