Memulai Hidup Minimalis dengan Memilah Pakaian

Ceritaku Memulai hidup minimalis berawal dari rasa sesak di rongga dada yang membuncah setiap kali membuka lemari pakaian. Kegelisahan dan rasa sesak itu bukan hanya sekali atau dua kali, tapi justru berulangkali, bahkan terkadang tumpukan pakaian yang sudah terlipat, harus kurapikan lagi agar tidak menumpuk terlalu banyak.

Padahal kalau diingat kembali aku terakhir beli baju sekitar dua tahun lalu, itu pun karena tak punya baju semiformal untuk acara. Baju yang kumiliki sebagian besar kaos panjang dari sebuah event di perpustakaan, sisanya seragam guru ngaji, dan baju sejak jaman SMA.

Kuceritakan keresahaan kepada suami. Keresahan soal tumpukan pakaian yang harusnya membuatku senang karena punya banyak pilihan outfit untuk pergi keluar rumah, tapi nyatanya justru menimbulkan sesak di dada. Akhirnya suami menjelaskan soal gaya hidup minimalis, tentang bagaimana memulainya, hingga penyebab rasa sesak yang kurasakan tiba-tiba muncul saat membuka lemari karena dampak memiliki banyak pakaian yang sebenarnya dibeli tidak sesuai kebutuhan.

Ia juga menjelaskan bahwa memulai hidup minimalis sebenarnya mudah, karena menekankan kesederhanaan, fokus pada hal-hal yang ada di sekitar dan memiliki barang sesuai kebutuhan. Ada banyak manfaat yang bakal didapatkan, selain mengurangi dampak stress karena dapat merawat barang yang ada, tetapi juga lebih produktif, dan ikut serta menjaga lingkungan.

Memulai Hidup Minimalis dengan Memilah Pakaian

Hal pertama yang dapat dilakukan untuk memulai hidup minimalis bisa dari cara sederhana yakni memilah pakaian sesuai fungsinya. Mungkin terlihat mudah, tapi ada rasa malas yang kadang membuat kita urung bergerak memilah pakaian karena sekalian bersih-bersih, kan. Hehe. Apalagi ketika sudah memilah pakaian yang sudah tak pernah terpakai, terkadang terbersit rasa ‘eman-eman’ entah karena kenangannya, atau mungkin pikiran ‘suatu saat nanti pasti terpakai lagi, kok’

Perasaan itu pernah melintas di pikiranku, namun seketika tersadar bahwa kesehatan mental harus dijaga, apalagi tinggal di rumah yang luasnya tak seberapa. Jadi barang yang masuk, termasuk pakaian harus dibeli atau dipertimbangkan dengan matang.

Tips memulai gaya hidup minimalis dari lemari pakaian yang pertama dikenal sebagai decluttering, dengan cara memilah pakaian dari yang jarang dipakai, sering dikenakan, dapat diperbaiki, hingga diberikan kepada orang lain. Cara ini mungkin sedikit lebih lama karena bakal ada banyak pertimbangan yang biasanya dipikirkan, namun demi kelestarian alam bebas dari limbah fashion, dengan memperpanjang usia pakaian harus terus ditanamkan dalam pikiran.

Selain itu, saat membeli pakaian memilih warna netral jadi tips memulai gaya hidup minimalis, karena dengan warna tersebut mudah dipadukan dengan warna lain. Konsep kombinasi dengan memadu padankan warna pakaian yang berbeda juga dapat diterapkan, sehingga membuat jumlah pakaian dalam lemari bisa ditentukan sesuai kebutuhan, kan.

Jika beberapa cara tersebut dapat dibiasakan, terutama dalam menerapkan suistainable fashion yaitu memakai pakaian berulang kali, kita jadi turut serta mendukung slow fashion yang ramah lingkungan dengan memperpanjang usia pakaian. Jadi, sudahkah kamu menerapkan gaya hidup minimalis mulai dari isi lemari?

Apa Manfaat Gaya Hidup Minimalis?

Ada beberapa manfaat yang dapat dirasakan setelah pelan-pelan menerapkan gaya hidup minimalis dalam kehidupan sehari-hari. Gaya hidup ini juga jadi salah satu cara merapikan rumah jadi lebih mudah, hemat waktu dan biaya karena hanya merawat beberapa barang yag dibutuhkan saja.

Manfaat pertama yang bisa dirasakan setelah memilah pakaian atau decluttering pakaian di lemari adalah hidup menjadi lebih tenang dan tak lagi cemas berlebihan karena memikirkan tumpukan pakaian yang jarang digunakan. Sehingga juga mengurangi tingkat stress yang diakibatkan dari pakaian.

Manfaat kedua saat bisa menerapkan gaya hidup minimalis, dapat meningkatkan produktivitas dalam berkarya karena menjadi lebih fokus terhadap hal-hal yang dibutuhkan serta yang penting-penting saja. Tak hanya itu saja, manfaat gaya hidup minimalis yang telah kurasakan semenjak tergabung dalam sebuah komunitas blogger peduli lingkungan, aku menyadari bahwa kita dapat turut serta menjaga bumi dimulai dari cara-cara sederhana, seperti halnya dengan menerapkan minimalis dalam setiap kehidupan.

Kesimpulan

Hal terpenting dari gaya hidup minimalis sebenarnya soal pola pikir tentang pentingnya merawat hal-hal yang dibutuhkan saja. Hidup berkesadaran bahwa menjaga bumi dan masa depan bisa diterapkan mulai dari memilah pakaian yang dilakukan secara konsisten. Serta memiliki komitmen mengurangi limbah fashion dengan memperpanjang usia pakaian, sehingga kehidupan menjadi lebih bermakna. *

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *