Belajar Rahasia Bisnis Berkembang di Acara Komunitas TDA Blitar

Belajar Rahasia Bisnis Berkembang di Acara Komunitas TDA Blitar
Foto bareng akhir acara. Dok TDA Blitar

Beberapa waktu lalu aku mengikuti acara Kopdar Akbar Komunitas TDA Blitar mewakili komunitas CahPreneur yang diadakan di AKN Putra Sang Fajar. Sebuah kampus negeri di Blitar yang berada di Jalan Dr. Setomo No.29 Bendogerit Sananwetan.

 

Banyak pelajaran berharga yang bisa kudapatkan seputar rahasia bisnis agar tumbuh dan berkembang, apalagi kopdar hari itu mengangkat tema “Strategi Mendorong Pertumbuhan Bisnis Secara Terstruktur, Berkelanjutan dan Adaptif” yang materinya dibawakan oleh tiga narasumber.

 

Acara dimulai sekitar pukul 9 pagi, namun aku sudah hadir setengah 8, entah kenapa kok rajin dan semangat banget. Hehe. Nah, kali ini aku akan merangkum apa saja yang kudapatkan setelah mengikuti acara kopdar Akbar TDA Blitar pada 21 Agustus 2025.

Table of Contents

Pentingnya Mengamankan Bisnis

 

Dok. TDA Blitar

Narasumber pertama dari CEO Mebiso, yaitu Kak Hesti Rosa yang menjelaskan tentang pentingnya mengamankan sebuah bisnis dnegan mendaftarkan merek agar terlindungi secara hukum. Tak hanya materi saja, Kak Rosa juga menceritakan beberapa bisnis yang direbut kompetitor karena tidak mendaftarkan di HAKI.

 

Kak Rosa menjelaskan bahwa merek atau brand itu memiliki memiliki beragam jenis. mulai dari logo, tagline, tone warna, hologram, kombinasi, hingga suara seperti ringtone nokia itu masuk juga dalam merk yang harus didaftarkan.

 

Salah satu pembahasan yang menarik adalah soal hak merek dan hak cipta itu ternyata berbeda. Banyak pebisnis yang sering tertukar memahami keduanya. Hak merek hanya berlaku jika sudah didaftarkan. Siapa cepat dia yang dapat.

 

Sedangkan kalau merek berlaku 10 tahun dan bisa diperpanjang, serta dilindungi berdasarkan kategori bisnis tertentu. Itu sebabnya, kita harus benar-benar teliti memilih kategori saat mendaftarkan merek agar tidak ada celah yang bisa dimanfaatkan kompetitor.

 

Sedangkan untuk Hak cipta itu berlaku otomatis ketika karya dipublikasikan pertama kali. Jadi, siapa yang lebih dulu mengunggah atau mendistribusikan karyanya, dialah yang punya perlindungan hukum.

 

Dari pemaparan materi Kak Rosa, aku memahami bahwa ide orisinil memang penting, tapi tanpa perlindungan hukum, bisa jadi kita yang sudah capek membangun justru kalah cepat dari orang lain yang lebih sigap mengurus legalitas.

 

Bisnis Harus Memiliki Pondasi Sebuah Sistem

Dok TDA Blitar

Materi kedua terkait pentingnya sebuah bisnis memiliki sistem. Ada Coach Salim Haris yang merupakan Business Coach Arcons Insight. Materi dai Coach Salim ini sebenarnya yang paling kutunggu, karena aku ingin belajar tentang sebuah sistem dalam sebuah usaha agar lebih terstruktur.

 

Kalimat yang paling membekas dari coach Salim adalah 94% kerusakan perusahaan disebabkan karena sistem, bukan orang.

 

Artinya, membangun bisnis yang sehat harus dimulai dengan membangun sistem. Tanpa sistem, owner bisa terjebak menjadi “babu” karyawan sendiri, sibuk mengurus hal teknis tanpa sempat memikirkan arah besar perusahaan.

 

Coach Salim juga menjelaskan bahwa ada lima tahap membangun sistem dalam sebuah bisnis, yaitu:

  1. Planning – Merencanakan apa yang mau dibuat, kenapa itu penting, apa output dan outcome-nya, serta bagaimana transformasi yang ingin dicapai.
  2. Development – Menentukan siapa yang mengerjakan, siapa yang mengontrol, dan kapan timeline diselesaikan.
  3. Implementasi – Mulai dari sosialisasi hingga penerapan nyata.
  4. Maintenance – Mengecek apakah sistem berjalan sesuai rencana, memberikan pelatihan ulang bila ada yang tidak paham, serta memastikan proses tetap relevan.
  5. Evaluasi – Melihat apakah sistem masih sesuai tujuan, dan mencari cara yang lebih efektif jika ada.

 

Kalau sudah terbentuk, sistem bisa berjalan otomatis, sehingga owner cukup fokus di 20% pekerjaan yang bersifat menentukan arah, sementara tim yang menjalankan sisanya.

 

Pesan dari Coach Salim yang paling membekas adalah kalau ingin bisnis bertahan lama, kita harus menyiapkan langkah untuk masa depan. Menyisihkan waktu 5–10 menit setiap hari untuk eksplorasi, dan tidak terjebak hanya berbicara tentang hari ini.

 

Menciptakan Bisnis yang Tumbuh dan Berkelanjutan

Dokpri

Materi yang terakhir dibawakan oleh Kak Danton Prabawanto yang membahas agar bisnis itu tidak hanya tumbuh, namun juga berkembang. Kak Danton sendiri merupakan Founder dari Beon Intermedia.

 

Materi awal yang dijelaskan seputar BMC atau Bisnis model canvas yang menjadi pondasi utama dari pebisnis dalam memetakan sebuah bisnis. Ada beberapa hal yang menjadi poin penting seputar value proposition yaitu menemukan kesesuaian produk dengan pelanggan.

 

Produk bukan sekadar barang atau jasa, tetapi solusi atas masalah pelanggan. Sehingga kita perlu memahami tiga hal dalam customer profile:

  • Customer jobs – Apa yang ingin dicapai atau diselesaikan pelanggan?
  • Pains – Masalah apa yang mereka hadapi?
  • Gains – Harapan atau keuntungan apa yang mereka inginkan?

 

Setelah memahami customer profile, bisnis harus bisa menjawabnya lewat value maps yang dibagi dengan beberapa hal berikut ini:

  • Pain relievers – Bagaimana produk kita mengurangi masalah pelanggan.
  • Gain creators – Bagaimana produk memberikan manfaat tambahan.
  • Products & services – Apa bentuk konkret dari solusi yang kita tawarkan.

 

Kak Danton berpesan dengan adanya value proposition, maka produk yang ditawarkan tidak hanya mencari income saja, tapi juga menyelesaikan masalah yang dialami pelanggan,sehingga berkesan dan bermakna bagi sesama.

Kesimpulan

Mengikuti Kopdar Akbar Komunitas TDA Blitar 2025 membuatku sadar bahwa membangun bisnis tidak bisa hanya mengandalkan semangat, tekad, dan nekat. Namun juga memerlukan sistem, perlindungan hukum, dan pemahaman mendalam terhadap kebutuhan pelanggan.

 

Sepulang dari acara kopdar akbar TDA Blittar 2025, aku membawa mindset baru: bahwa tugas utama seorang pebisnis bukan mengurus semua hal sendirian, melainkan menentukan arah, membangun sistem, dan memastikan tim bisa bergerak menuju tujuan bersama. ***

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *