Ciri Ciri Eco Enzyme Berhasil, Perhatikan 5 Hal Ini!

Ciri-ciri eco enzyme berhasil dan tidaknya ternyata ada beberapa faktor yang mempengaruhi. Mulai dari kebersihan wadah, hingga bahan-bahan yang dimasukkan saat proses pertama kali membuat eco Enzyme. Karena ternyata ada bahan kulit buah yang harus dihindari untuk dimasukkan dalam eco enzyme.

Saat mengikuti kelas belajar zerowaste, ada beberapa teman yang bercerita tentang bagaimana eco enzyme yang ditunggu selama berbulan-bulan, ternyata justru gagal dan harus berakhir dibuang. Kalau aku belum pernah panen, masih kurang satu bulan, jadi semoga saja berhasil.

Namun dari diskusi di grup WA Bersama teman-teman yang sudah lebih dulu membuat eco enzyme, aku jadi punya referensi terkait ciri-ciri eco enzyme yang berhasil dan tidaknya. Tak hanya berupa warnanya saja, namun perubahan aroma juga bisa menentukan Eco Enzyme tersebut berhasil atau gagal proses  fermentasinya.

Table of Contents

Indikator Eco Enzyme yang Berhasil

Ciri eco enzyme yang berhasil harus sudah berusia tiga bulan

Terdapat banyak factor yang menyebabkan eco enzyme yang kita buat dengan sepenuh hati itu gagal difermentasikan. Namun ternyata yang gagal sebenarnya bisa dilakukan proses ulang agar bisa diselamatkan. Dan berikut ini ciri-ciri eco enzyme yang berhasil dilansir dari berbagai sumber:

  • Warna cairan fermentasi sisa kulit buah atau sayur berwarna coklat gelap, bukan berwarna hitam pekat. Pengaruh warna bisa berbeda tiap eco enzyme satu dengan yang lainnya, tergantung  bahan  yang dimasukkan sebelumnya.

  • Aromanya asam yang segar dan kuat, tidak berbau busuk.  Mirip seperti bau asam cuka, namun hal ini juga tergantung dari bahan yang digunakan sebelumnya. 
  • Sudah berusia 3 bulan atau 90 hari berarti eco enzyme sudah siap panen.
  • Terdapat jamur putih di bagian atas. Jika terdapat jamur hitam di bagian atas atau tercampur dalam cairan eco enzyme, sebaiknya harus segera dipulihkan dengan menambahkan gula sesuai takaran awal ke dalam wadah tersebut. Jika tidak ada jamurnya, berati kualitas eco enzyme tersebut memang bagus. 

Jika ingin proses fermentasi eco enzyme ini berhasil, harus diperhatikan lima hal berikut agar nantinya tak sia-sia menunggu proses panen.

1. Menggunakan wadah yang memiliki tutup rapat.

Wadah yang memiliki tutup rapat ini untuk menghindari serangga atau binatang yang masuk ke dalam Eco Enzyme. Seperti halnya lalat atau semut masuk ke dalam wadah. Jika ada belatungnya, sebaiknya dibuang saja, lalu bisa ditambahkan lagi gula dan tutup rapat wadahnya. Atau dibiarkan saja sampai belatungnya mati dan larut ke dalam cairan. 

Sebaiknya pakai wadah yang kedap udara agar tidak ada oksigen yang masuk dalam proses pengendapannya. JIka benar-benar tertutup rapat biasanya  biar kualitas eco enzyme makin bagus. 

2. Menghindari wadah yang mudah mengembang.

Proses fermentasi kulit buah, air, dan molase ini akan menghasilkan banyak gas. Jadi untuk menghindari ledakan yang lebih besar, gunakan saja wadah yang mempunyai tutup besar, tidak mudah mengembang, dan harus dibuka sebentar di bulan pertama pembuatannya. Hindari juga menggunakan wadah kaca, ya. Bisa gunakan sisa bekas cat, toples tak terpakai, atau galon. 

3. Jangan memasukkan sisa konsumsi hewani ke dalam eco enzyme.

Sebaiknya sisa konsumsi hewani seperti tulang, duri ikan, dimasukkan saja ke dalam kompos, karena jika masuk di eco enzyme bisa menyebabkan kegagalan panen.  Dan proses fermentasi tidak akan berkembang. 

4. Menghindari bahan atau wadah yang terkena minyak.

Jika ingin proses fermentasi bisa menghasilkan kualitas yang bagus, sebaiknya harus menghindari bahan atau wadah yang sebelumnya terkena minyak, karena bisa menghambat proses penguraiannya. 

5. Jangan memasukkan eco enzyme ke dalam kulkas.

Eco enzyme merupakan cairan alami yang bermanfaat untuk membersihkan apapun yang ada di rumah seperti peralatan dapur. Oleh karena itu, hindari memasukkan eco enzyme di dalam kulkas, ya. Lebih baik kalau tinggal menunggu masa panen, diletakkan di suhu ruang yang tidak terpapar matahari secara langsung. 

Tutup Eco Enzyme Harus Dibuka di Bulan Pertama, Kenapa?

Pada bulan pertama sebaiknya wadah yang dijadikan eco enzyme harus dibuka setiap hari dengan intensitas yang tidak lama. Cukup 5 sampai 10 menit. Alasannya karena pada bulan pertama proses fermentasi selalu menghasilkan banyak gas dari bahan kulit buah.

Sehingga gas tersebut harus dikeluarkan secara teratur agar tidak meledak yang bisa menyebabkan luka pada tubuh kita. Aku pernah sekali mencoba membuat eco enzyme dengan bahan kulit jeruk yang kumasukkan ke dalam botol air mineral. Aku mengira tidak akan meledak, karena memang belum ada air apalagi molase dari gula merah.

Eh, ternyata setelah tiga hari kemudian cukup mengagetkan saja ledakannya, persis seperti petasan. Untung saja tak mengenai tangan, atau tubuh lain jadi masih bisa selamat dari luka ledakan. Kalau ingin menghindari hal-hal yang tak diinginkan, kamu bisa pakai wadah yang punya tutup lebar, ya. Jadi nanti tiap hari tutupnya dibuka sedikit saja, dan bisa jadi minim ledakan.

Oh ya, kalau misalkan ada bahan kulit buah atau sayur masih mengapung, sebaiknya di bulan pertama harus diaduk dan tekan agar bahannya bisa tenggelam dalam air. Nantinya setelah bulan pertama, diusahakan wadah harus tertutup rapat kalau perlu dilakban agar tidak adanya hewan yang mencoba masuk.

Cara Menyimpan Eco Enzyme yang Benar

Penyimpanan eco enzyme ternyata juga berpengaruh terhadap hasil panennya, seperti halnya saat disimpan di kulkas, justru membuat proses fermentasi tidak bisa berkembang dengan baik. Dan berikut ini beberapa cara penyimpanan yang benar agar memperoleh hasil memuaskan.

  1. Menghindari menyimpan di tempat yang terkena sinar matahari langsung.
  2. Mencari tempat yang memiliki sirkulasi udara yang baik.
  3. Menjauhi dari Wifi, WC, tempat sampah, tempat pembakaran sampah, dan bahan kimia.
  4. Menyimpan larutan eco enzyme di tempat yang kering.
  5. Menghindari memasukkannya ke dalam kulkas, dan tutup dengan rapat agar tidak ada serangga yang masuk.

Eco Enzyme Mudah Membuatnya, Banyak Manfaatnya

Cara membuat eco enzyme sangatlah mudah, cuma memasukkan saja ke dalam wadah. Apalagi merawatnya hingga panen juga tidak susah, asal tidak mencampurkan dengan bahan-bahan yang harusnya tidak ada. Nah, minggu depan aku bakal menulis Ciri-Ciri Eco Enzyme yang Gagal, tungguin, ya. ***

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *