Home Page >> Lingkungan >> Ciri-Ciri Eco Enzyme Gagal, Perhatikan Jamur Ini!
Setelah beberapa waktu lalu aku menuliskan tentang ciri eco enzyme yang berhasil, kali ini aku akan menulis tentang ciri-ciri eco enzyme yang gagal karena beberapa faktor. Ada beberapa yang mempengaruhi kegagalan tersebut, salah satunya menutup wadah tidak rapat.
Hal ini dilansir dari beberapa pengalaman orang-orang yang berbagi di YouTube tentang eco enzyme mengalami kegagalan panen. Kalau aku masih belum pernah merasakan panen dari eco enzyme, kurang satu bulan lagi, makanya belum memiliki pengalaman yang berhasil dan tidak.
Namun, artikel ini dilansir dari berbagai sumber mulai dari YouTube dan situs web yang menjelaskan ciri-ciri eco enzyme gagal. Tak hanya dilihat dari warnanya saja, atau adanya keberadaan jamur hitam di permukaan enzyme, tapi bisa juga ditandai dengan baunya yang berbeda dengan eco enzyme berhasil panen.
Waktu Proses Fermentasi Eco Enzyme
Waktu yang dibutuhkan dalam proses fermentasi eco enzyme sampai panen sekitar 90 hari atau 3 bulan, oleh karena itu selama rentang waktu tersebut harus tahu bagaimana memperlakukannya agar nantinya tak menemukan ciri-ciri eco enzyme yang gagal.
Dilansir dari YouTube Pak Eko Project yang menjelaskan bahwa ada tiga tahapan dalam proses menjadi eco enzyme. Tahap awal di bulan pertama ada tahap menjadi alcohol, jadi akan menimbulkan gas yang banyak. Oleh karena itu pada 2 sampai 3 minggu pertama, penutup wadah eco enzyme harus dibuka sebentar untuk mengeluarkan gas fermentasi agar tidak meledak.
Oh ya, biasanya pada minggu kedua dan ketiga ini akan muncul jamur berwarna putih sedikit kecoklatan di permukaan eco enzyme, jamur tersebut bernama jamur pitera. Jamur ini memiliki manfaat baik untuk kesehatan kulit, tapi tidak semua proses pembuatan eco enzyme akan ada jamur pitera, ya.
Pada bulan kedua tahapan proses menjadi cuka, dan pada akhirnya tahapan terakhir di bulan ketiga telah siap dieksekusi karena hasil fermentasi buah organik sudah menjadi enzyme yang siap dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari. Eco enzyme bisa dipanen setelah 90 hari atau lebih, dan tidak bisa maju ya panennya.
Hal yang Harus Dihindari Saat Membuat Eco Enzyme
Aku pernah membuat artikel terkait cara membuat eco enzyme dari kulit buah, dalam tulisan tersebut sudah dijelaskan berapa takaran untuk sisa bahan organic, air serta molase. Karena ternyata jika bahan yang digunakan tidak sesuai ketentuan, pasti hasil fermentasinya berbeda dari hadapan kita.
Berikut ini beberapa hal yang harus dihindari saat membuat eco enzyme agar bisa berhasil.
- Bahan yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan termasuk perbandingannya yaitu 1:3:10. Satu untuk gula, 3 bagian bahan organic, dan 10 adalah air.
- Proses fermentasi berlangsung selama 3 bulan, jadi hindari untuk panen atau membuka tutup secara terus menerus wadah eco enzyme sebelum waktu 90 hari.
- Wadah harus kedap udara dan ditutup rapat agar prosesnya berhasil.
- Jangan memakai wadah kaca atau besi untuk mengantisipasi ledakan.
- Usahakan wadah harus bersih dari minyak, dan dilarang memasukkan sisa konsumsi hewani ke dalam eco enzyme.
- Jangan meletakkan eco enzyme di tempat yang langsung terkena sinar paparan matahari langsung atau dimasukkan kulkas. Simpan di tempat aman pada suhu ruang yang jauh dari WiFI, TPA, WC
Itulah beberapa hal yang harus diperhatikan saat membuat eco enzyme agar tidak mengalami kegagalan karena ternyata banyak manfaat yang akan kita dapatkan jika berhasil panen.
Ciri-Ciri Eco Enzyme Gagal
Setelah membuat eco enzyme, terkadang kita khawatir nantinya proses fermentasi berhasil atau tidak. Padahal sudah sesuai dengan syarat yang ditentukan, dan memperhatikan hal-hal yang harus dihindari seperti meletakkannya di suhu ruang.
Aku pun juga merasakan hal yang sama, tak lama lagi eco enzyme milikku bakalan panen. Berharap semoga bisa berhasil sehingga bisa dimanfaatkan. Dan berikut ini ciri-ciri eco enzyme yang gagal karena berbagai faktor.
- Saat dibuka tutup wadah dari eco enzyme menebarkan aroma busuk mirip bau got, berati eco enzyme gagal difermentasikan. Mungkin saja saat memasukkan bahan eco enzyme terdapat sampah hewani yang tidak disadari mengundang belatung, atau wadah kurang tertutup rapat. Jadi, harap perhatikan dengan baik bahan-bahan yang digunakan, ya.
- Ada jamur hitam yang berada di permukaan eco enzyme, aromanya tak lagi segar tapi berbau busuk. Ini juga jadi ciri-ciri eco enzyme yang gagal. Jika eco enzyme berhasil biasanya jamur berwarna putih kecokelatan yang berada di atas permukaan, Namanya jamur pitera.
Itulah dua hal utama yang menjadi ciri-ciri eco enzyme gagal, dilihat dari aroma dan jamur yang hidup di dalamnya. Eh, tapi jika ada jamur hitam yang jadi penyebab eco enzyme gagal, ternyata bisa loh diatasi biar berhasil panen.
Cara Mengatasi Eco Enzyme yang Gagal
Menurut lama Klikhijau.com ada beberapa cara untuk mengatasi eco enzyme yang gagal seperti halnya adanya belatung di dalam wadah eco enzyme, mungkin bisa saja disebabkan karena wadah kurang tertutup rapat.
Cara mengatasi agar eco enzyme tak lagi ada belatung dengan memperbaiki kerapatan wadah, lalu jemur di bawah sinar matahari pagi selama 30 menit selama 3 hari. Lalu diamkan selama 7 hari, baru periksa kembali.
Jika eco enzyme menghasilkan aroma got atau muncul jamur hitam, penyebabnya bisa jadi karena adanya kontaminasi mikroba tidak baik karena lokasi penempatan wadah yang kurang baik, missal di dekat tempat sampah, atau WC.
Cara mengatasi kondisi ini tentu saja wadah eco enzyme harus dipindahkan ke tempat yang memiliki sirkulasi baik, perbaiki kerapatan wadah, lalu jemur di bawah sinar matahari selama 3 hari 30 menit. Dan periksa setelah 7 harinya. Jika aroma dannya tidak hilang, bisa dimasukkan kembali gula sesuai takaran awal pembuatan dan fermentasikan kembali selama 1 bulan.
Sudahkah Kamu Membuat Eco Enzyme?
Itulah beberapa ciri-ciri eco enzyme yang gagal serta hal yang harus diperhatikan agar proses hasil fermentasi bahan organik bisa berhasil. Next, bakal kutulis lagi tentang “Cara Memanfaatkan Eco Enzyme untuk Tanaman”. Tungguin, ya. !***