Perjalanan Ngeblog: Dari Arsipkan Puisi, Hingga Jadi Profesi

pengalaman ngeblog selama dua tahun ini

Jika ditanya kapan memulai menulis di blog, aku bakal menjawabnya semenjak kuliah di tahun 2015.  Namun saat itu blog hanya difungsikan untuk mengarsipkan puisi, cerpen atau resensi yang dimuat di koran lokal atau nasional. Dulu niatnya cuma iseng, karena aku paling malas kalau suruh mengarsipkan. 

Meskipun ternyata karya yang diarsipkan hanya beberapa saja, kalah sama nggak sempatnya, jadinya sekarang merasa menyesal aja. Dan sekarang tinggal bingungnya mencari tulisan yang pernah dimuat di koran karena sedang butuh untuk portofolio. Jadi ya sudahlah.

Akhirnya pertengahan tahun 2022, setelah memutuskan resign menjadi editor di sebuah portal berita Malang. Aku mulai belajar sedikit tentang dunia blogging. Saat itu alasan resign karena sedang hamil dan tak bisa mengikuti beban dan tekanan kerjanya yang terlampau berat.

Table of Contents

Awal Mula Memutuskan Menjadi Blogger​

ini cerita awal mula memutuskan menjadi blogger

Setelah resign, aku sempat bingung harus kemana lagi mencari penghasilan sendiri. Eh, melihat teman yang dulunya penulis koran juga beralih menjadi blogger, aku mulai sedikit demi sedikit belajar mengenal dunia blog. Mulai mencari komunitas blogger di Instagram, hingga mengikuti sejumlah lomba blog karena saat itu hadiah  dari menulis kompetisi blog ternyata besar sekali. Ada yang dapat laptop, hingga sepeda motor, wah tertarik dong. 

Selain mencoba aktif mengikuti lomba blog, saat itu aku juga fokus mencari tahu bagaimana menjadi blogger lingkungan, atau namanya Eco Blogger Squad (EBS). Entah kenapa kalau aku bisa bergabung di EBS, berasa keren kali, ya. Karena nggak cuma mendapat insight baru tentang isu lingkungan, perubahan iklim, namun juga bonusnya bisa bekerja sama dengan brand yang ramah lingkungan, dan bisa menginspirasi orang lain untuk ikut menjaga bumi. 

Awalnya memang aku tak mengetahui caranya, bagaimana proses recruitmentnnya, tapi tak sengaja baca komentar dari blogger Malang, Mbak Jihan Mawaddah. Jika ingin gabung, awalnya dulu dia harus ikutan lomba blog tentang isu lingkungan yang diadakan Blogger Perempuan. Sejak itulah aku rajin ikutan lomba blog tentang isu lingkungan.

Meskipun lomba yang kuikuti saat itu sekitar 4 kompetisi tentang isu lingkungan, tentu saja aku belum menang karena masih blogger pemula yang belum memahami pola tulisan biar juri tertarik. Tapi alhamdulillah karena sudah cukup terbiasa bikin reels video untuk konten Instagram, justru yang menang dari reels Instagram. Seneng? Banget. Dan itulah awal mula aku mulai untuk serius menjadi blogger.

Ini Caraku Menjadi Blogger​ Pemula

Caraku menjadi blogger pemula di tahun pertama belajar ngeblog

Setelah melahirkan, aku sempat vakum tak menulis apapun sekitar tiga bulan. Eh, tiba-tiba dapat email kerjasama untuk diajakin gabung menjadi eco blogger squad. Waah, senang banget. Mungkin pengalaman dan perjalanan ngeblogku belum seberapa dibandingkan blogger senior, namun kali ini aku mau curhat dan cerita prosesku menjadi blogger pemula:

Awalnya aku hanya menulis saja apapun yang ingin ditulis, mulai dari pengalaman ke cafe yang estetik di Blitar. Pengalaman bikin kartu anggota di perpustakaan Bung Karno, atau seputar review buku yang barusan kubaca. Setelah itu, aku mulai bertanya-tanya, masak iya cuma nulis saja. Akhirnya mulai belajar agar bisa menjadi blogger yang punya penghasilan

Mencari beberapa komunitas blogger di Instagram adalah tahapan selanjutnya ketika sudah mempertanyakan tulisanku masak iya cuma jadi arsip aja. Saat itu aku menemukan beberapa komunitas blogger yang lumayan update tentang ilmu ngeblog, diantaranya blogger perempuan, blogger crony, ibu-ibu doyan nulis, BRT Network, hingga komunitas ISB.

Ada banyak hal yang kupelajari dari setiap feed yang diposting, tak hanya ilmu saja, kadang mereka berbagai info lomba. Salah satunya tulisan ‘pengalaman ngeblog’ ini juga salah satu lomba blog menyambut Hari Blogger Indonesia yang diadakan oleh komunitas ISB. Lumayan, sambil curhat sekalian ikut lomba. Kali aja dapat cuan, kan. Hehe

Sampai saat ini aku punya dua blog, di wordpress dan blogspot. Namun, sementara ini hanya wordpress yang punya domain. Sedangkan blogspot yang memiliki niche kepenulisan masih berjuang untuk mencari dananya sendiri membeli domain. Hehe.

Awalnya aku bingung memilih niche yang sesuai, entah parenting, traveling, beauty, kuliner, bisnis, dan masih banyak lagi. Kalau memutuskan lifestyle yaitu seputar gaya hidup juga harus spesifik. Setelah banyak pertimbangan, akhirnya aku memutuskan niche environment.

Meskipun tak menutup kemungkinan terkadang juga menulis niche atau topik lain, namun niche lingkungan sebisa mungkin porsinya lebih banyak dari niche lain. Alasannya kenapa memilih niche lingkungan, karena aku sedang belajar gaya hidup minim sampah, dan gaya hidup minimalis.

Apalagi aku juga telah bergabung di Eco Blogger Squad, serta mengikuti kelas belajarzerowaste, jadi sekalian belajar tentang gaya hidup berkelanjutan, juga menebarkan dampak positif kepada pembaca untuk menjaga lingkungan dimulai dari rumah.

Jika sudah menentukan topik yang disukai dan diminati, hal selanjutnya tentang cara menjadi blogger pemula agar lebih professional tentu saja menjaga konsistensi menulis. Ini hal yang  masih susah kulakukan, konsistensi. Rasanya ada aja alasan dan hambatannya. Makanya aku selalu mengikuti challenge menulis untuk konsisten ngeblog.

Dulu aku sempat ikutan BRT Network dan Blogger Nomad yang tiap seminggu sekali harus nulis dua artikel. Challenge ini bisa sampai 6 bulan. Ternyata aku hanya bertahan satu bulan. Aku coba mencari lagi di Instagram dan menemukan challenge ABL atau arisan backlink, untungnya challenge hanya dua bulan. Jadi setiap minggu hanya menulis satu artikel. Dan aku bisa bertahan.

Berkat mengikuti beberapa challenge menjaga konsistensi menulis di blog, aku jadi tahu kemampuanku saat ini masih satu minggu satu artikel. Kalau kamu ingin menjadi blogger professional, jangan lupa belajar untuk konsisten menulis di blog, ya, karena ternyata berpengaruh terhadap performa blog di mata Google.

Kalau sedang bingung mencari ide menulis, biasanya aku memutuskan untuk mengikuti kompetisi blog. Terkadang serunya mengikuti lomba, kita jadi belajar banyak hal tentang tulisan yang pernah menang, belajar tentang pola tulisan pemenang lomba sebelumnya, atau bahkan belajar desain dan fotografi agar tulisan kita semakin cantik.

Mengikuti kompetisi blog bagiku juga jadi salah satu untuk upgrade skill agar blogku makin professional. Selain itu, secara tidak langsung blog yang kuikutkan juga branding diri dihadapan juri, meski kadang tulisan masih amburadul, desain belum cantik. Setidaknya setelah mengikuti lomba blog aku merasa lega dan senang karena telah belajar banyak hal. Tak apa jika tak menang, karena bisa jadi pembelajaran untuk lomba selanjutnya.

Dulu kupikir jadi blogger hanya menulis saja,  ternyata harus multitasking juga. Tak hanya tulisan saja yang diperhatikan, namun juga fotografi, desain, bahkan konten video jika ada brand yang meminta untuk sekalian diupload di media sosial.

Selain itu kita juga harus belajar SEO on page dan SEO off page agar tulisan kita bisa terbaca Google. Belajar tentang teknik SEO, proses optimasi blog, dan lain-lain. Aku jadi teringat kata Kak Miftakh saat webinar SEO Checklist bersama BRT Network.

“Ada tiga skill dasar yang harus dimiliki untuk menjadi blogger, mulai dari kemampuan kreatif agar bisa menghasilkan ide segar; solutif agar tulisan memiliki value. Hingga ketrampilan teknis seputar menguasai tools, dan cara kerja search engine.”  

Ternyata menjadi seorang blogger harus upgrade skill secara terus-menerus agar mampu bersaing dan tidak ketinggalan dengan blogger lain. Hal utama yang harus diperhatikan tentu saja  meningkatkan kemampuan menulis yang baik, termasuk kreativitas dan pemahaman SEO.

Selain itu, kemampuan desain visual dan editing sangat membantu untuk menciptakan konten yang menarik. Tak lupa belajar Google Analytic dan Google Search Console untuk menganalisis trafik dari blog, serta manajemen waktu yang baik untuk  mengatur jadwal posting.

Awal Mula Dapat Penghasilan dari Ngeblog

Setelah skill dasar mulai bisa dijalani, ini caranya dapat penghasilan dari ngeblog

Setelah melalui beberapa tahapan dasar menjadi blogger pemula, tahap selanjutnya aku mulai belajar agar tulisanku di blog bisa menghasilkan cuan. Tentu tak mudah, tapi jika sudah mendapat skill dasar tentang ilmunya, dan menjalin relasi dengan beberapa blogger, pasti sangat mudah.

Satu tahun lalu setelah mengikuti oprec ODOP OBS, tak hanya mendapat ilmu dasar tentang blog, aku juga memiliki teman blogger yang sampai saat ini jika ada job blogger selalu saling berkabar. Itulah kenapa di dunia blogging, relasi sangat penting karena dapat membuka banyak peluang dan mendukung perkembangan karier seorang blogger. Memiliki koneksi dengan blogger lain memungkinkan pertukaran ide, kolaborasi, dan hingga beberapa job yang menguntungkan.

Blog yang kurawat sejak tahun 2022 ini Alhamdulillah mulai menghasilkan cuan, hal yang kulakukan diantaranya:

  • Daftar Platform Backlink

Saat mengikuti arisan backlink, aku dapat informasi dari Mbak Yuni kalau kita bisa mendaftarkan blog kita di beberapa platform backlink seperti Seedbacklink, Raja Backlink, dan lain-lain. Nantinya kita dapat cuan hanya dengan menulis artikel sesuai pesanan klien, lalu menautkan link web brand klien ke artikel kita.

Ia bercerita kalau dalam sebulan bisa dapat dua atau tiga pesanan artikel dari seedbacklink. Satu artikel dihargai sekitar 250 ribu ke atas. Sedangkan untuk content placement atau artikel yang sudah disediakan dari klien lalu diposting di blog kita dihargai sekitar 150 ribu. Waah, cuan, kan ya!

  • Jalin Relasi dengan Teman Sesama Blogger

Satu tahun menjadi blogger, aku belum memiliki teman sesama blogger yang bisa diajak sharing dan diskusi tentang dunia blog. Dan ketika ikut Open Recuritment dari ODOP OBS aku mengenal blogger Karawang, namanya Mbak Alfida Husna. Darinya aku tahu tentang pelatihan ngeblog dari komunitas blogger ini dan itu, banyak tawaran job yang kadang kita share, hingga akhirnya aku juga mengenal beberapa teman blogger lain darinya.

Seperti halnya mengikuti lomba nulis pengalaman membuat blog ini sebenarnya challenge dari kita berdua, biar tetap semangat ngeblog. Apalagi tiap bulan kita selalu diskusi bakal ikutan lomba apa aja bulan ini. Ah serunya punya relasi sesama blogger, ya.

  • Kerjasama dengan Brand

Blogger bisa mendapatkan cuan berkat kerjasama dengan brand. Lalu gimana cara biar dapat tawaran kerjasama dengan brand? tentunya yang harus diperbaiki adalah blog kita dulu, setelah itu jangan lupa personal branding di media sosial kalau kita adalah blogger sesuai niche yang sudah kita tentukan.

Misalkan aku personal branding menjadi blogger lingkungan, alhamdulillah dapat tawaran kerjasama dari produk body serum ramah lingkungan yaitu Yagi Forest. Jika personal branding sudah terbentuk, pasti brand sendiri yang bakal mencari kita.

Oh ya, tentunya jalin relasi yang baik dengan sesama blogger, ya. Karena kadang aku mendapat job dari teman blogger, tak lupa juga ikut beberapa komunitas blogger, ikuti beberapa blogger professional yang kadang buka agensi sendiri. Kita tak tahu diterima atau ditolak, setidaknya sudah berusaha untuk mencari rezeki, kan.

Banyak Pengalaman Baru Setelah Memutuskan Menjadi Blogger

Hampir dua tahun aku menjalani profesi sebagai blogger, nggak nyangka juga ternyata aku bisa berproses hingga di tahap ini bisa berpenghasilan dari menulis di blog. Mungkin dulu pernah ada rasa malu saat menyebutkan profesi sebagai blogger di depan orang lain, namun kini sepertinya mereka juga harus mengenal apa itu blogger. ***

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *