Ikut Acara Fun Meet For Digital Creator: Dapat Inspirasi dari Founder GNFI

Fun Meet for Digital Creator jadi ajang belajar dan bertemu para content creator Blitar

Beberapa waktu lalu aku mengikuti acara Fun Meet for Digital Creator yang diadakan oleh DIskominfotik Kota Blitar di Hotel Santika. Awalnya aku dapat info dari Instagram Pemkot tentang acara ini, akhirnya aku coba daftar, kali aja lolos karena hanya diambil 35 peserta saja.

Aku berpikir nggak bakalan lolos, karena beberapa hari kemudian belum ada pengumuman. Eh, ternyata 3 hari sebelum acara ada pesan masuk dari nomer asing yang bilang kalau aku lolos untuk ikutan Fun Meet for Digital Creator yang dilaksanak pada hari Sabtu, 30 November 2024.

Bagiku acara Fun Meet for Digital Creator yang digagas Diskominfotik Kota Blitar ini jadi penutup akhir bulan November yang mengesankan. Aku bisa punya kesempatan seru-seruan bersama content creator  Blitar, mengenal wajah-wajah mereka yang beberapa orang memang sudah tak asing lagi.

Table of Contents

Bisa Bertemu dan Berkenalan dengan Para Kreator Digital Kota Blitar

Bertemu relasi baru di acara FUn Meet fot Digital Creator

Aku datang tepat setengah sembilan karena takut terlambat mengikuti acara jadi agak buru-buru berangkatnya. Namun aku bersyukur karena acara Fun Meet For Digital Creator belum dimulai, masih proses registrasi para peserta.

Sebenarnya ada beberapa peserta yang sudah kukenal dari acara ini, seperti penulis buku Ikan Mujahir, penulis buku sejarah Blitar, pegiat film, dan teman yang kukenal dari Cahpreneur–acara yang diadakan Disperindag Kota Blitar awal bulan November lalu–namanya Mbak Oky.

Jadi teringat beberapa waktu lalu aku pernah menulis di Threads yang awalnya terinspirasi karena  lolos ikut acara Fun Meet For Digital Creator. Saat itu aku berpikir mungkin datang sendiri, nggak kenal siapapun, karena memang aku tak pernah ikut acara gathering untuk pegiat sosmed seperti ini.

Lagi di fase, “Nggak lagi takut sendirian di acara yang nggak kenal sama satu orang pun. Bukankah bikin kita jadi bisa kenal orang baru.”

Kenal dengan orang baru di FUn Meet Digital Creator Eh, ternyata ada Mbak Oky yang juga baru kenal dari Cahpreneur. Mbak Oky ini salah satu creator pemula, katanya saat acara berlangsung, sempat minder di tengah para content creator yang sudah pro. Makanya saat acara kemarin aku mengatakan kepadanya  kalau anggap saja dari acara Diskominfotik Kota Blitar ini jadi peresmiannya untuk memulai membuat konten di social media.

 

Selain itu, aku juga mengenal pegiat film documenter, namanya Mbak Linda. Dia sering membuat film documenter terkait isu lingkungan dan disabilitas mental. Sudah pernah ada beberapa projek film yang pernah dikerjakannya bersama suami yang ternyata juga jadi salah satu peserta Fun Meet for Digital Creator.

 

Senang banget berkenalan sama Mbak Linda dari Paradoc Film ini, kali aja suatu hari nanti bisa kolaborasi antara blogger dan produser film. Apalagi aku juga jadi salah satu blogger lingkungan, kan cocok dengan tema yang sering diangkat Paradoc Film ini.  Hehe. Terimakasih Diskominfotik Kota Blitar yang akhirnya membuka relasi untuk berkenalan dengan orang-orang keren di Blitar.

Tak hanya pegiat film saja, ternyata ada illustrator, fotografer, videographer, pegiat di social media, penulis buku, dan masih  banyak yang lainnya. Seru, jadi punya banyak relasi untuk terus berkarya demi mewujudkan Kota Blitar yang bisa Go Digital, sesuai pesan dari Kepala Diskominfotik.

Dapat Insight Baru Tentang Tumbuh dan Berkembang dari Pak Akhyari GNFI

Kepala diskominfotik, sekretaris daerah, dan founder GNFI

“Selain bertumbuh, kita juga harus berkembang.”

Kalimat pertama yang diucapkan Pak Akhyari Hananto membuatku penasaran, apa yang sebenarnya ingin diceritakan Founder GNFI tersebut. Ya, Fun Meet For Digital Creator kali ini yang paling membuat special acaranya karena kedatangan pemateri keren, founder dari GNFI (Good News From Indonesia). Sebuah media yang khusus memberitakan hal-hal positif tentang Indonesia.

Pak Akhyari Hananto ini juga pernah mendapatkan penghargaan di tahun 2011 sebagai 100 orang paling berpengaruh di Indonesia. Keren, ya. Makanya ada banyak pelajaran berharga yang aku dapatkan selepas acara dari Diskominfotik Kota Blitar.

Tak hanya menceritakan bagaimana awal mula GNFI tumbuh dari banyaknya berita negatif yang beredar di masyarakat, dan membuat Pak Akhyari tergerak untuk memberitakan hal-hal positif dan semangat untuk berjuang karena negara ini sebenarnya kaya akan banyak hal, terutama sumber daya alamnya.

Hal yang paling teringat adalah saat beliau memotivasi bagaimana para content creator yang memiliki tools sama, baik media social, maupun aplikasi berkarya sebenarnya  bisa juga menghasilkan lebih banyak uang, seperti halnya GNFI mulai dari nol. Kuncinya hanya satu, konsisten dan kerja keras.

"Kalau kamu nggak punya pendapatan dari situ, kamu akan habis dan nggak berkelanjutan.”

Dalam hal ini yang dimaksudkan adalah keahlian yang dimiliki masing-masing peserta, karena yang datang dari berbagai keahlian mulai dari fotografer, illustrator, penulis buku, content creator, makanya Pak Akhayari mengingatkan agar punya penghasilan tidak hanya berjualan produk saja, namun harus jualan keahlian.

“Bukan hanya jualan produk, namun juga jualan expertise.”

Expertise dalam hal ini adalah keahlian dari setiap peserta harus bisa dimanfaatkan. Misalkan saja fotografer, selain berjualan produk yaitu foto-foto yang dijual di platform fotografer, atau pesanan. Tapi diharapkan juga jualan keahlian, misal membuka kelas fotografi.

 

Bertemu dengan Pak Akhyari Hananto, founder GNFIBegitu pula sebaliknya seorang blogger, tak hanya bekerja sama dengan brand saja, atau menulis artikel pesanan dari platform freelancer. Namun juga harus berkembang dengan cara membuka kelas misal, cara menjadi blogger pemula, cara biar bisa dapat kerjasama dari brand, dan lain-lain.

Banyak insight yang kudapatkan dari  apa yang disampaikan Pak Akhyari, tak lupa diberikan kiat-kiat agar bisa berkembang. Seperti halnya mulai bergerak untuk mencari teman mikir, atau nyari orang yang bisa nyari uang. Tak lupa diingatkan juga tentang value, bagaimana kita harus memiliki karakter khas yang jadi pembeda dengan orang lain.  

Melihat Sisi Lain dari Hotel Santika Blitar

Setelah sesi yang penuh informatif dan inspiratif dengan Pak Akhyari Hananto, tibalah saatnya diajak Tour ke Hotel Santika. Ini jadi salah satu wishlistku awal tahun lalu semenjak hotel ini mulai diresmikan, saat itu aku cuma punya angan-angan, kapan ya bisa melihat-lihat ke dalam Hotel Santika.

Nggak nginep nggak papa, asal bisa masuk dan menjelajah Hotel Santika dari dalam. Kan tahu sendiri, hotel ini kelihatan megah dengan bangunannya yang tinggi menjulang. Eh, ternyata terwujud di akhir tahun ini di acara Fun Meet for Digital Creator. Seneng banget, dong. Semoga saja bisa keturutan nginep juga suatu hari. Hehe. Amin

Lobi Hotel Santika Memberikan Rasa Nyaman

Di Hotel Santika ini tak hanya terlihat mewah di depan, tapi ternyata desain bangunan di bagian dalam terlihat modern dengan beberapa lukisan dan dekorasinya.  Mulai dari lobi, hingga akses menuju kamar memberikan kenyamanan bagi para tamu yang akan menginap. 

Lobi bagiku jadi wajah pertama sebuah hotel yang harus diperhatikan, baik dari segi  kenyamanan, keamanan, atau keramahannya.  Aku pernah menginap di sebuah hotel, tapi lobinya sangat terbatas tempat duduknya, kurang memberikan kenyamanan, petugasnya kurang memberikan senyuman ramah, akhirnya saat itu banyak yang memilih pergi dan mungkin menginap di tempat lain.

Jauh berbeda dengan lobi di Hotel Santika Blitar ini, selain sebagai pusat informasi, ruang tunggu, namun dari lobi inilah aku percaya bahwa kesan pertama tamu terhadap suatu hotel bisa terbentuk. Di lobi ini tempatnya luas, bahkan ada beberapa pilihan tempat duduk yang bisa dipilih sesuai selera. Beberapa hal yang membuat Lobi Hotel Santika ini memberikan rasa aman dan  nyaman untukku yang pertama kali berkunjung:

Area duduknya di desain secara minimalis dengan berbagai pilihan kursi atau sofa empuk yang dapat digunakan saat sedang menunggu atau bersantai.

Lobi di Hotel Santika ini berada di area depan yang tempatnya luas, pencahayaannya terang, dan terbuka. Sehingga saat menunggu bisa sambil melihat  pemandangan langsung ke arah jalan raya.

Meski desain interiornya terlihat modern, namun tetap memberikan ruang untuk dekorasi lokal dan hal-hal tradisional. Seolah tetap menjaga nilai-nilai kearifan lokan. 

Ada Berbagai Pilihan Kamar, Pengunjung Bebas Pilih Sesuai Kebutuhan

salah satu kamar di Hotel Santika Blitar

Saat tour ke kamar hotel, kita diajak oleh Mbak Laras yang merupakan guide dari Hotel Santika untuk keliling ke beberapa kamar. Mulai Superior Room Twin, Deluxe Room Hollywood, Deluxe Room Twin, hingga Junior Suite Room.

Setiap kamar memiliki beberapa fasilitas berbeda, mulai dari AC, coffe dan the, air mineral, TV, telepon, handuk, shower kamar mandi yang nyaman, mini bar, hingga akses wifi gratis. Harga per malamnya pun bervariasi mulai dari 600 ribuan hingga 2 juta-an. Tenang saja, harga segitu sudah termasuk dapat sarapan pagi, ya.

Yang paling kusuka dari Hotel Santika ini adalah view yang bisa kulihat dari kamar Deluxe Room. Dari jendela besar kamar Deluxe Room, aku seperti melihat sosok Kota Blitar dari dunia yang berbeda.  Melihat rumah-rumah berjajar rapi, pohon-pohon hijau yang menjadi saksi tumbuhnya kota ini dari hirup pikuk hingga sedikit riuh.

Jalan-jalan di beberapa tempat tak terlihat ramai, seolah memberikan harapan bahwa kota ini tetaplah tempat pulang yang paling nyaman. Dari ketinggian, semuanya terlihat memberikan ketenangan, membuatku bersyukur telah dilahirkan di kota yang menyimpan banyak harapan.

Dan dari kamar itu aku seolah menemukan kedamaian untuk tetap berjuang meraih impian. Ah, Hotel Santika benar-benar tahu cara menghadirkan kenyamanan sekaligus ketenangan bagi para tamunya.

Fasilitas Lain di Hotel Santika

Tak hanya room tour saja, Mbak Laras juga mengajak kami ke fasilitas lain seperti kolam renang dan fitness center yang berada di bagian belakang. Kedua bangunan tersebut berdekatan dengan café atau restorannya, jadi memudahkan pengunjung untuk melepas penat dan rasa Lelah di satu tempat yang sama.

Kolam Renang

 Kolam renang di Hotel santika ini terdapat dua bagian, khusus untuk area dewasa dan anak-anak. Terdapat kursi santai dan payung untuk tamu yang ingin menikmati suasana rileks sembari membaca buku atau menyeruput minuman dingin setelah lelah berenang. Air kolamnya jernih dan bersih, cocok untuk orang-orang yang suka melepas penat dengan berenang.

 

Fitness Center

area fitness center di Hotel Santika Blitar

Ruang fitness center ini berada di selatan kolam renang dengan beberapa peralatan olahraga modern seperti treadmill, sepeda statis, hingga angkat beban. Fasilitas Fitness Center ini dapat dipakai untuk para tamu yang menginap di Hotel Santika. Fitness center ini menjadi pilihan tepat untuk memulai hari dengan penuh energi atau melepas lelah setelah kegiatan seharian.

Alasan Wisatawan Harus Menginap di Hotel Santika

Tak hanya hotelnya yang memberikan kenyamanan bagi tamu yang datang menginap, namun juga ada beberapa fasilitas yang perlu dipertimbangkan wisatawan ketika memutuskan menginap di Hotel Santika Blitar.

Ya, Salah satu alasan menarik mengapa wisatawan harus menginap di Hotel Santika Blitar adalah adanya fasilitas tour Jejak Proklamator yang khusus disediakan bagi pengunjung VIP. Fasilitas ini tidak hanya memberikan kenyamanan menginap, tetapi juga pengalaman unik menyelami sejarah dan budaya Blitar.

Tour Jejak Proklamator ini dimulai dari Istana Gebang, Musem Bung Karno, hingga Makam Bung Karno. Nah, menginap di Hotel Santika Blitar tidak hanya memberikan kenyamanan, namun juga pengalaman yang bermakna, yang membawa tamu lebih dekat dengan sosok Presiden Pertama Indonesia.

Itulah cerita Fun Meet For Digital Creator Blitar, sekaligus cerita tentang kenyamanan yang diberikan saat berada di Hotel Santika.  Ingin tahu keseruannya bisa cek di Instagram Alfa Anisa.***

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *