Tahun lalu, aku absen puasa karena sedang menyusui. Rasanya memang kayak kurang lengkap ketika tak ikutan puasa Ramadan, tapi saat itu aku menyadari bahwa bayi masih berusia tiga bulan, dan berat badannya sulit naik. Akhirnya kuputuskan tak berpuasa. Tapi ternyata ada beragam manfaat puasa bagi ibu menyusui yang bisa didapatkan, loh.
Namun, sebelum memutuskan untuk berpuasa, seorang ibu yang sedang menyusui sebaiknya mempertimbangkan beberapa faktor terlebih dahulu. Salah satunya faktor jika si bayi masih berusia belum ada enam bulan, nggak papa kok nggak ikutan puasa, kan masih bisa diqada’ atau bayar pakai fidyah.
Beberapa hari lalu aku melihat story seorang teman yang memaksa si bayi yang belum genap berusia enam bulan untuk meminum sufor padahal sebelumnya ASI eksklusif dengan alasan sang ibu mau ikut berpuasa. Entah kenapa jadi nyesek, bukan lantaran sufor, tapi faktor si bayi yang hanya bisa minum ASI justru tak dipertimbangkan dengan matang.
Jadi, yuk mulai lebih bijak menyikapinya, meskipun busui tak puasa tapi sebenarnya tetap mendapat pahala, kok. Apalagi ASI sangat penting untuk masa tumbuh kembang anak di usia 1000 hari pertamanya. Namun, manfaat puasa bagi ibu menyusui juga baik untuk kesehatan tubuh, dan mental ibu.
Manfaat Puasa Bagi Ibu Menyusui
Manfaat puasa bagi ibu menyusui bisa dirasakan jika sebelumnya telah mempertimbangkan banyak hal terutama soal kesehatannya dan si bayi. Apalagi juga harus disadari bahwa saat berpuasa produksi ASI akan menurun jumlahnya karena kebutuhan nutrisi yang kurang terpenuhi. Jadi bukan kualitas ASI yang menurun, ya.
Ada bebarapa pertimbangan yang sebaiknya lebih diperhatikan saat ibu menyusui memutuskan berpuasa, seperti halnya memantau kesehatan bayi selama berpuasa, memperhatikan tanda-tanda dehidrasi, serta memperhatikan pola makan. Lebih baik memutuskan berpuasa ketika si bayi sudah mulai MPASI karena nutrsinya sudah bisa didapatkan dari makanan.
Berikut ini beberapa manfaat puasa bagi ibu menyusui, tetap memerhatikan soal kesehatan dan keamanan ibu dan bayi tentu jadi tugas utama, kan.
- Memperbaiki berat badan
Setelah hamil, biasanya permasalahan ibu adalah tentang berat badan yang tak kunjung turun. Apalagi jika mager untuk olahraga, ditambah stress ketika fase MPASI anak mulai GTM, pelampiasannya biasanya ngemil dan makan. Nah, karena lagi bulan Ramadan, jadi ibu bisa sekalian menurunkan berat badan dengan berpuasa, nih.
- Baik untuk metabolismbe tubuh
Dengan berpuasa, juga bermafaat untuk meningkatkan metabolisme tubuh. Jadi bisa dipastikan busui tetap memiliki energi dan tenaga, karena ada cadangan lemak yang tersimpan di dalam tubuh.
- Menjaga daya tahan tubuh
Manfaat lain dari puasa untuk ibu menyusui adalah menjaga daya tahan tubuh karena sel-sel darah putih bekerja lebih aktif dari biasanya untuk melawan kuman, sehingga mengurangi peradangan agar tidak mudah sakit.
- Mengendalikan diri
Dari segi mental, puasa juga bermanfaat untuk busui menahan diri dan mengendalikan diri sendiri menghadapi kehidupan, terutama soal merawat bayi dan keluarga. Aku punya pengalaman, nih, karena berpuasa jadi lebih bersabar menghadapi anak yang kadang males dan nggak mau makan. Kan kalau marah puasanya bisa batal. Wkwkw.
Tips Puasa Bagi Ibu Menyusui
Pentingnya ibu menyusui untuk memperhatikan soal nutrisi yang masuk di dalam tubuh, karena berpengaruh terhadap produksi ASI yang berkualitas. Apalagi dengan berpuasa, tentunya jumlahnya akan menurun karena waktu makan yang terbatas. Dan berikut ini tips puasa bagi ibu menyusui agar tetap fit hingga akhir Ramadan.
- Minum air putih yang cukup
Menjaga pola asupan air putih yang cukup jadi salah satu cara agar ibu menyusui tidak dehidrasi saat berpuasa, usahakan minimal air pstih sebanyak 8 gelas sehari saat sahur dan berbuka puasa, ya. Menghindari minuman manis dan berkafein juga lebih dianjurkan untuk menjaga suplai ASI jadi lebih bernutrisi.
- Menjaga pola makan dengan gizi seimbang
Memenuhi pola makan dengan gizi yang seimbang dapat menjaga tubuh busui tetap dalam kondisi yang fit selama berpuasa. Sebaiknya memilih makanan kaya protein, seperti telur, daging, ikan, serta memperbanyak mengonsumsi buah dan sayur daripada makanan berlemak dan gorengan.
- Istirahat dengan cukup
Tips selanjutnya jangan lupa untuk tetap berisitirahat dengan cukup, minimal 7-8 jam setiap hari agar busui dapat menjalani puasa dengan baik. Sebaiknya juga menghindari begadang, serta bisa beristirahat saat siang hari.
Kalau aku biasanya lebih memilih tidur siang bersama si kecil, agar malam bisa mengerjakan deadline pekerjaan yang sudah menanti. Asalkan kebutuhan tidur 7-8 jam tercukupi, pastinya puasa tidak akan terganggu.
- Memberikan asupan kalori yang tercukupi
Jangan lupa untuk memperhatikan asupan kalori yang masuk dalam tubuh saat berbuka atau sahur. Kebutuhan kalori yang tercukupi dapat membantu busui tak mudah lemas, berenergi, dan bisa melakukan aktivitas seperti biasa. Oleh karena itu pentingnya menjaga nutrisi yang cukup selama sahur dan berbuka.
- Buka Puasa tepat waktu
Berbuka puasa dengan segera sangat dianjurkan bagi busui agar energi cepat kembali terisi, sehingga suplay ASI untuk si bayi bisa terpenuhi.
Beberapa tips puasa bagi ibu menyusui ini haruslah diikuti dengan kemampuan dan kesehatan ibu dan bayi, jadi jangan memaksakan diri ketika kondisi dan si bayi belum sepenuhnya mendapatkan asupan ASI di usianya yang belum genap 6 bulan. Oleh karena itu pentingnya busui mengenali tanda-tanda kapan harus membatalkan dan tidak berpuasa, diantaranya saat merasa sangat haus, merasa pusing, lelah, lemah, kurang stamina, mulut kering, hingga buang air kecil berwarna gelap.
Kesimpulan
Meskipun terdapat manfaat puasa bagi ibu menyusui, namun yang jauh lebih penting dipastikan kondisi kesehatan diri sendiri dan bayi harus tetap dipantau agar merasa aman, nyaman, dan tidak kekurangan nutrisi. ***
Alhamdulillah kita ada dalam agama yang fleksibel sampai mengurusi ibadah khusus bagi ibu yang sedang menyusui, salah satunya dalam masalah shaum di bulan Ramadan.
Islam memberikan pilihan untuk melaksanakan puasa atau tidak bagi ibu menyusui sesuai kemampuan masing-masing asal sesuai dengan ilmu fikih yang mengatur syarat dan ketentuan pada posisi masing-masing
Alhamdulillah, ya, Kak. Islam memang sudah mengatur begitu indahnya peraturan yang Insyaallah baik bagi semua. Btw, bagian istirahat minimal 7-8 jam sehari ini masih PR banget buat saya, walaupun tidak sedang dalam masa menyusui, hehehe.
Ibu menyusui bisa juga berpuasa kok. Memang harus ada triknya ya kak agar tidak lemas ketika berpuasa. Dan tentunya bermanfaat juga puasa ketika menyusui
2 kali puasa dalam keadaan menyusui, tapi memang lebih berat puasa saat menyusui dibandingkan saat hamil, tetapi balik lagi ke kondisi masing-masing ya
saat itu juga puasa karena bayi sudah berusia lebih dari 6 bulan
kecukupan air dan nutrisi sangat berpengaruh terhadap jumlah ASI yang diproduksi
terasa betul, bagaimana ibu menyusui dalam effortnya untuk tetap megasihi si kecil. Puasa dapet, menyusui juga lancar. Salah satunya memang asupan cairan tubuh harus tercukupi
Aku pernah puasa saat sedang menyusui. Dan itu emang agak berat sih bagi aku. Akhirnya aku nggak puasa saat menyusui. Alhamdulillah Islam sangat memudahkan, memberi pilihan yang tidak membebani umatnya.
Istriku puasa sambil masih ngasih ASI anakku yg 9 bulan, untungya sudah doyan ngemil si bocil, jadi tak begitu pengaruh ditinggal puasa ibunya. Semoga sehat semua…
jadi ingat dulu saat lahiran anak pertama seminggu sebelum ramadan. Tapi alhamdulillah saya pool puasa sambil nyusuin alhamsulillah lancar. pas saur dan buka makan dan minum yang cukup dan vitamin dari dokter. Anaknya sehat sekarang sudah jadi mahasiswa hehe
kita sebagai ibu memang harus banget jaga kesehatan terutama ketika masih menyusui, karena bayi agak rentan banget di bulan puasa buat sakit. Tahun kmrn anakku kena diare sampai akhirnya aku batalin puasa
iya banget lagii hehehe.. ini jadi hal yang patut disyukuri banget kalo bisa puasa pas menyusui gini ya mbaa, alhamdulillah. tp insyaAllah pahalanya tetep sama yaa, meskipun gabisa puasa, insyaAllah, ibu jg sama2 berjuang