Sejak dulu aku selalu suka mengumpulkan barang bekas di rumah, entah botol mineral atau buku LKS saat SD. Bahkan kantong kresek juga selalu kusimpan karena barangkali bisa berguna suatu hari nanti untuk jadi kerajinan atau produk ramah lingkungan dari barang bekas.
Meskipun kini sudah jarang kulakukan karena ternyata makin banyak barang menumpuk di rumah justru menimbulkan sesak. Apalagi semenjak menikah, suami selalu mengatakan untuk tidak mengumpulkan barang-barang tak berguna, karena rumah tak begitu luas seperti saat tinggal bersama orang tua.
Aku menyadari apa yang dikatakan Mas, terlebih lagi ia juga mengenalkan tentang gaya hidup minimalis yang cocok untuk kita sebagai pasangan muda yang punya prinsip barang sedikit tapi berfungsi. Kalau kini jika ada barang bekas, sebisa mungkin segera kukirim ke tukang loak. Atau kumanfaatkan menjadi barang berguna yang ramah lingkungan, seperti halnya mainan edukasi untuk anak
Table of Contents
Cara Mengelola Sampah jadi Produk Ramah Lingkungan
Masalah sampah menjadi persoalan yang tak ada habisnya dibahas, bahkan tak hanya di tingkat kota besar, hingga desa atau kampung masih belum tuntas secara keseluruhan. Sebenarnya permasalahan utama karena kurangnya kesadaran individu terkait masalah sampah, dan tak adanya edukasi cara mengolah sampah dengan baik.
Padahal jika ada pengelolaan dengan baik, sampah tak akan menimbulkan dampak buruk yang bisa merugikan lingkungan, juga kesehatan manusia. Berikut ini beberapa cara mengelola sampah dimulai dari rumah yang telah dilansir dari berbagai sumber.
Membuat Tempat Sampah Organik dan Anorganik.
Saat ini aku mulai membiasakan diri untuk memilah sampah organik dan anorganik. Biasanya sampah organik kukumpulkan dalam sebuah wadah bekas ember cat, kalau anorganik sebagian besar masih berupa plastik, atau kantong kresek yang masih kubuang di TPA.
Sebenarnya aku ingin belajar membuat ecobrik yang terbuat dari sampah plastik kemasan lalu dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam botol air mineral. Namun, aku belum tahu cara membuatnya secara pasti, jadi semoga suatu hari nanti dipertemukan dengan kelas mengolah sampah plastik kemasan.
Memanfaatkan Sampah Organik untuk Pupuk Kompos atau Eco Enzyme.
Sampah organik sudah kukelola dengan baik dengan menjadikannya sebagai pupuk kompos, sedangkan kulit buah biasanya kubikin eco enzyme. Meskipun kadang kalau malas bikin pupuk kompos, aku biasanya mengubur sisa sampah organik di kebun belakang rumah yang bisa mudah terurai. Jadi nggak bakalan tercampur dengan sampah anorganik.
Memanfaatkan Sampah Anorganik untuk Didaur Ulang
Aku paling nggak bisa membuang barang bekas yang sekiranya bisa dimanfaatkan kembali, entah kapan dimanfaatkannya, sih. Jadi karena nggak buru-buru dimanfaatkan kadang malah bikin menumpuk, dan bikin rumah serasa penuh.
Akhirnya solusinya ya dikumpulkan langsung ke pengepul atau dijual ke bank sampah tiap dua minggu sekali. Kalau ada waktu, baru deh, biasanya sampah anorganik seperti kardus atau botol mineral kubuat mainan edukasi untuk anak.
Mengumpulkan Sisa Minyak Jelantah kepada Instansi Pengolahan Minyak
Minyak jelantah sebaiknya tidak dibuang ke tempat pembuangan air, karena bisa menyumbat dan mencemari saluran air. Aku biasanya mengumpulkan minyak jelantah ke botol bekas, lalu bakal kuberikan kepada instansi pengolahan minyak yang biasanya dibikin sabun, lilin, biodiesel
Belajar Menjadi Bijak Mengonsumsi Apapun.
Terkadang kalau sudah menjadi kebiasaan mengonsumsi apapun tanpa mempertimbangkan soal sampah yang dihasilkan, jadi susah untuk mengubahnya. Namun perlahan tapi pasti mulai aja dulu dari yang paling sederhana, misalnya membawa kantong belanja sendiri setiap pergi untuk mengurangi sampah plastik atau kresek.
Akun Instagram yang Bisa Membantumu Mengelola Barang Bekas
Oh ya, beberapa akun Instagram ini bisa kamu follow untuk membantumu dalam mengelola sampah anorganik.
- @Belijelantah merupakan platform teknologi yang membeli minyak jelantah untuk diolah menjadi bahan bakar biodiesel.
- @daurresik
- @bumiijo.id tempat daur ulang
Kalau ada beberapa akun instagram yang kamu tahu, boleh share di komentar, ya. 🙂
Contoh Produk Ramah Lingkungan dari Barang Bekas
Memanfaatkan barang bekas jadi produk ramah lingkungan menjadi awal yang baik untuk bijak mengelola sampah yang sudah kita konsumsi. Beberapa contoh produk ramah lingkungan dari barang bekas ini bisa kamu buat sendiri di rumah.
- Baju Tak Terpakai bisa diolah menjadi beanbag, isi dari bantal lesehan, atau keset pintu.
- Celana Jeans tak terpakai bisa dimanfaatkan menjadi tas, ransel, atau topi bucket.
- Bungkus Kopi dapat dimanfaatkan untuk tas belanja yang estetik.
- Bungkus Deterjen atau Sampo jika dibersihkan dapat dijahit dan dibuat alas duduk yang bisa dibawa saat pengajian, atau acara di rumah.
- Bola Lampu jangan terburu-buru dibuang, karena bola lampu kuning dapat dimanfaatkan untuk jadi pengganti vas bunga, jadi daripada beli manfaatkan saja barang bekas yang ada di rumah.
Kesimpulan
Barang bekas atau barang yang sudah tak terpakai lagi selalu saja ada di setiap rumah, tinggal bagaimana cara kita mengelolanya dengan bijak agar tak menumpuk dan bikin sesak. Nah, sudahkah kamu memanfaatkan barang bekas? Oh ya, selanjutnya aku bakal nulis produk ramah lingkungan yang cocok jadi bahan pembersih yaitu Sabun Lerak. Tungguin, ya. ***
Ecobrik apalagi tuh mba??? kenapa dimasukkan ke botol? nanti nulis itu ya mbak, aku tunggu, wkwk.
Wah aku gak kepikiran buat tidak mencemari air karena minyak jelantah. Biasanya aku buang gitu aja, ternyata malah bikin pencemaran yaaa hiks..